Mohon tunggu...
Dede Diaz Abdurahman
Dede Diaz Abdurahman Mohon Tunggu... Freelancer - Travel Blogger

Google Street View Trusted Photographer Content creator, vlogger, hobi travelling, suka foto, ngeblog, baca buku, footballover & coffee addict

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menengok Industri Gamelan Sunda Bah Omo di Cimahi Jawa Barat

2 Juli 2021   15:57 Diperbarui: 2 Juli 2021   16:02 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Kota Cimahi yang jika hanya dilihat dari luas geografis nya saja mungkin kalah terkenal dengan Kabupaten Bandung atau Kabupaten Bandung Barat yang memiliki bentang alam yang sangat indah di kawasan Bandung Raya. Kota yang "mekar" dari hasil otonomi daerah ini ternyata memiliki salah satu warisan peninggalan budaya yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. 

Kota Cimahi pernah memiliki salah satu maestro ensambel gamelan sunda yakni Bah Omo. Di kawasan Cipageran Cimahi Utara, Bah Omo beserta anak dan keluarganya memproduksi dan mengembangkan gamelan sunda hingga ke beberapa negara di Eropa. 

Industri gamelan sunda Bah Omo yang berdiri sejak tahun 1920 ini merupakan industri kerajinan turun temurun. Hingga saat ini pengelolaan dan pembuatan produksi gamelan Bah Omo sudah dipercayakan kepada 3 orang anaknya yang merupakan generasi ke 5 dalam pembuatan gamelan sunda ini.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Di era 90'an industri gamelan Bah Omo mencapai masa keemasan dalam perkembangan gamelan ensambel sunda. Tak lebih nya 3-4 pesanan per bulan nya selalu menjadi capaian dalam pemasaran gamelan yang harganya bervariasi mulai dari harga 2jt sampai dengan ratusan juta tergantung jenis dan jumlah gamelan yang dipesan. 

Sejak tahun 2000-an Bah Omo sudah tidak lagi turun untuk mengerjakan setiap pesanan gamelan yang datang, beliau telah mempercayakan  pengerjaannya dibawah pimpinan ke 3 anaknya. Di tahun 2016 Bah Omo tutup usia nya yang ke 92 tahun. Kang Adji salah satu putra tertua almarhum mengatakan "Kini tanggung jawab untuk melestarikan warisan leluhur ini (industri gamelan sunda) ada di pundak kami para putra almarhum". 

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Di era modern dan pandemi seperti saat ini, tergelitik perasaan untuk melihat secara dekat bagaimana Industri gamelan sunda Bah Omo ini bisa bertahan ditengah hiruk pikuk nya modernisasi yang sudah menjadi suatu pola kehidupan di masyarakat. 

"Untuk bisa bertahan hidup saja di musim pandemi seperti sekarang ini terasa sangat sulit, apalagi kita juga harus terus merawat dan menjaga keberlangsungan warisan budaya industri gamelan sunda ini kang" keluh Kang Adji.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Benar juga, di musim pandemi ini untuk orderan gamelan saja sudah beberapa bulan kosong, belum pemberlakuan PPKM yang baru berjalan. Mau ada pementasan bagaimana kalau kondisi masih seperti sekarang ini. Hanya doa dan sebuah harapan yang selalu saya panjatkan kepada Allah Swt semoga pandemi ini segera berakhir dan semua nya kembali seperti sediakala. Semoga 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun