Mohon tunggu...
Dede Diaz Abdurahman
Dede Diaz Abdurahman Mohon Tunggu... Freelancer - Travel Blogger

Google Street View Trusted Photographer Content creator, vlogger, hobi travelling, suka foto, ngeblog, baca buku, footballover & coffee addict

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia Perlu Belajar (Lagi) ke Denmark tentang Kejujuran

12 Februari 2018   16:58 Diperbarui: 13 Februari 2018   07:26 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: 1.bp.blogspot.com


Betapa mengejutkan ketika saya membaca sebuah buku yang menerangkan  bahwa Denmark ditempatkan sebagai negara paling jujur di dunia pada tahun 2014. Pasti anda pun bingung bahkan kaget, darimana sumber nya  sehingga negaranya Michael Laudrup ini bisa dinobatkan menjadi negara paling jujur se-dunia??

Adalah  Transparency International (TI) yaitu sebuah organisasi Internasional  yang bertujuan memerangi  kejahatan korupsi politik. Organisasi yang didirikan di Jerman pada  tahun 1995 sebagai organisasi non pemerintah dan berstruktur organisasi  demokratik. Publikasi tahunan terkenal yang diluncurkan TI adalah  Laporan Korupsi Global.Coruption  Perception Index (CPI) 2014  yang dikeluarkan oleh TI menyebutkan negara Denmark menjadi negara yang  mempunyai indeks persepsi korupsi terendah dengan skor yang dicapai  9.2  .


Tentunya semua hasil indeks tersebut bukan tanpa sebab,  pemerintahan Denmark menerapkan beberapa kebijakan yang menurut saya  bisa ditiru oleh negara negara berkembang, termasuk Indonesia.  Diantaranya kebijakan pemerintahan Denmark yaitu :

- Transparansi di politik dan parlemen

- Transparansi dan akuntabilitas pemerintahan

- Sistem birokrasi yang efisien

- Lembaga ombudsman yang berjalan efektif

- Kebebasan pers dan pemanfaatan keterbukaan teknologi informasi

- Gaya hidup politikus dan pejabat pemerintah yang sederhana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun