Mohon tunggu...
Diaz Abraham
Diaz Abraham Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Peraih Best Feature Citizen Jurnalis 2017 dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) | Sisi melankolianya nampak di Tiktok @hncrka | Narahubung: diazabraham29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama FEATURED

Kenapa Harus 17 Agustus 1945, Bung?

18 Agustus 2016   15:28 Diperbarui: 17 Agustus 2020   15:23 2399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tabloidganesha.blogspot.com

17 Agustus 1945 merupakan tanggal bersejarah bagi Indonesia. Pada saat itu seluruh penjuru negeri dihantui semangat merah putih. Sebuah semangat yang dibangkitkan akibat pecahnya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Sebelum memproklamirkan kemerdekaan tahun 1945, Soekarno dan Hatta "diculik" oleh golongan muda seperti Sukarni, Adam Malik, Dr.Muwardi, Wikana, Chaelur Saleh, B.M.Diadh, dll tanggal 16 Agustus 1945. Mereka atau biasa disebut golongan muda, memaksa golongan tua seperti Soekarno dan Hatta mempercepat proklamasi Indonesia karena saat itu Jepang telah kalah pada perang dunia kedua.

Golongan tua menghendaki kemerdekaan Indonesia melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) bentukan Jepang. Tetapi golongan muda tidak mau melakukan hal itu, mereka menilai, jika seperti itu kemerdekaan Indonesia dengan tumpah darah masyarakat Indonesia, bisa dimanfaatkan Jepang sebagai pemberian mereka.

"Penculikan" ini dilakukan untuk meminimalisir pengaruh pandangan Jepang terhadap Soekarno dan Hatta. Jadi boleh dikatan, "penculikan" ini kurang tepat lebih baik diganti dengan "pengasingan".

Tetapi 17 Agustus 1945 bukanlah angka yang tiba-tiba saja keluar. Tanggal tersebut bukan hanya sebuah kebetulan tetapi sudah dipertimbangkan secara masak. Lalu kenapa tanggal itu dipilih?

www.telegraph.co.uk
www.telegraph.co.uk
Pemilihan tanggal 17 Agustus 1945 dilakukan karena saat itu imperialisme sedang meredup. Lihat saja Belanda dan Jepang, kedua negara tadi sudah menyerah dengan sekutu. Apalagi Jepang, Negeri Matahari Terbit tersebut terkena pukulan telak karena dua pulaunya Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh militer AS. Pada saat-saat itulah waktu yang amat tepat untuk mengadakan proklamasi.

Karena pada waktu tersebut konsentrasi negara imperialis terpecah tatkala mereka kalah perang. Mereka akan melakukan serangkaian perjanjian dengan musuhnya serta memperbaiki negaranya yang hancur akibat kalah perang, kondisi ekonomi mereka jug bergoncang hebat. Akibatnya, negara-negara terasebut lebih memperhatikan kondisi dalam negeri ketimbang daerah kolonialnya.

Sebenarnya jauh sebelum itu, Bung Karno telah memiliki cita-cita untuk memerdekakan Indonesia pada saat imperialisme melemah. Tepatnya pada tahun 1929 ia berkata "awas imperialisme! Awas, jikalau nanti pecah perang pasifik, jikalau nanti pecah perang dunia yang kedua, jikalau nanti lautan teduh merah dengan darah manusia, jikalau nanti tanah-tanah disekeliling lautan teduh menyala-nyala dengan api peperangan, pada saat itulah Indonesia menjadi merdeka," katanya dalam rapat pancasila 16 Maret 1958 di Bandung.

Jika merujuk pada syarat sebuah negara sekurang-kurangnya ada tiga, yaitu wilayah, rakyat, dan pemerintahan. Pada saat itu (17 Agustus 1945) Indonesia telah melengkapi semua unsur tersebut.

Batas wilayah dari Sabang sampai Merauke dipilih untuk saling mengisi satu sama lain. Batasan wilayah tersebut ditarik dari berbagai aspek. Pertama adalah aspek sejarah Indonesia.

Dalam sejarah pulau-pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan sekarang disebut dengan Indonesia, jauh sebelum Belanda, kerajaan di Indonesia pernah menorehkan kesuksesan menguasai pulau-pulau tersebut. Sebut saja Majapahit dan Sriwijaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun