Menumbuhkan Sikap dan Peran Bela Negara pada Mahasiswa

A. PENGENALAN ISU

Dalam sebuah negara terdapat sikap bela negara, bela negara merupakan hak dan kewajiban bagi seluruh warga negara Indonesia. Hal ini dinyatakan dalam UUD 1945, pasal 27 ayat 3 tentang warga negara dan penduduk bahwa: setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembela negara. Sikap bela negara tidak seketika muncul pada saat lahir, maka dari itu perlu ditumbuhkan sejak dini serta senantiasa dipelihara dan dikembangkan secara berkesinambungan melalui pembinaan kesadaran bela negara. Bela negara tidak hanya dilakukan oleh para abdi negara, namun oleh semua warga negara. Bela negara yang dilakukan oleh abdi negara termasuk bela negara militer, sedangkan warga negara biasa melaksanakan bela negara non-militer. Dalam permasalahan bela negara terdapat banyak masalah masalah yang terjadi seperti pelecehan terhadap dasar pancasila yaitu adalah dasar negara Indonesia. Kurangnya pengetahuan yang luas dan kesadaran sejak dini membuat terjadinya permasalahan tersebut.

Para mahasiswa yang digadang gadang menjadi generasi masa depan bangsa dan negara masih terdapat perilaku yang kurang pantas dilakukan. Contohnya seperti pada saat putri Indonesia tahun 2015 Anindya Kusuma yang mana lulusan salah satu universitas di Semarang, Jawa Tengah menggunakan kaos yang bergambar palu arit,Dan pemasangan gambar palu arit dalam bentuk bendera, sriker, dan logo atribut di kost mahasiswa salah satu universitas di Semarang. Dimana gambar tersebut adalah logo dari sebuah organisasi PKI yang sudah dilarang keras ataupun ditolak di Indonesia. Maka dari itu upaya untuk membangun sikap bela negara pada mahasiswa melalui pendidikan pancasila di perguruan tinggi adalah penting mengingat adanya globalisasi yang semakin epat menyebar. Dan upaya membangun sikap bela negara adalah berkaitan dengan penguatan karakter dengan penekanan pada rasa cinta tanah air. Selain melalu pendidikan pancasila umtuk membangun bela negara bisa juga dilakukan dengan cara membentuk organisasi resimen mahasiswa yang dikembangkan dalam dunia perguruan tinggi. Organisasi resimen mahasiswa merupakan salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta.

B. RANGKAIAN ARGUMENTASI 

Sebagai seorang mahasiswa sudah sepantasnya menumbuhkan sikap bela negara bahkan sudah melakukan sikap bela negara tersebut. dalam lingkungan mahasiswa sikap bela negara sangat dibutuhkan mengingat dalam perguruan tinggi sudah ikut campur dalam urusan politik. Dalam bela negara sebagai warga negara dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan ketertiban umum, menyelenggarakan perlindungan masyarakat, menyelanggarakan keamanan masyarakat, menyelenggarakan perlawanan rakyat semesta. Bela negara adalah sikap dan tindakan warga negara yang teratur menyeluruh terpadu dan berlanjut yang dilandasi cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan pancasila sebagai ideologi negara dan pandangan hidup bangsa, rela berkorban untuk bangsa dan negara, memiliki kemampuan awal bela negara. Namum jika para mahasiswa belum sadar adanya sikap bela negara terdapat berbagai cara untuk menumbuhkan sikap bela negara.

Bela negara dalam pandangan setiap mahasiswa berbeda beda seperti hasil wawancara yang berada pada beberapa sumber. Ada yang mengatakan bela negara adalah sikap dan perilaku masyarakat yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945, terdapat lagi bela negara didasari dari rasa cinta itu atau nasionalisme warga negara itu kepada negaranya setelah itu baru muncul sikap bela negaranya. Adapun yang mengatakan bela negara adalah perilaku atau sikap kita menjaga indonesia apabila ada ancaman, gangguan yang bisa melemahkan atau merusak persatuan dan kesatuan NKRI. Dan hasil wawancara terakhir dari mahassiswa bela negara tindakan yang disadari dari rasa nasionalisme masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dari beberapa hasil wawancara terhadap mahasiswa mengenai pengertian bela negara, dapat disimpulkan bela negara adalah suatu sikap dan perilaku yang didasari oleh rasa nasionalisme untuk menjaga dan membela negara dari berbagai ancaman yang dapat menganggu stabilitas persatuan dan kesatuan bangsa dan negara .

Cara cara yang ada ada lingkungan perguruan tinggi bermacam macam seperti melalui pendidikan pancasila dapat menumbuhkan sikap bela negara dan dengan adanya organisasi organisasi di perguruan tinggi. Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara nonfisik dapat diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan profesi. Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata kuliah wajib di Perguruan tinggi. Hal ini sesuai Pasal 35 Ayat (3) UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi berbunyi Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah: Agama; pancasila; Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia. Fungsi dari pendidikan kewarganegaraan adalah mahasiswa memiliki kompetensi wawasan dan semangat kebangsaan, cinta tanah air, demokrasi kesadaran hukum, penghargaan atas keragamaan dan partisipasinya membangun bangsa berdasar Pancasila. Dengan pendidikan pancaasila kita dapat lebih mengetahui bagaimana kita sebagai mahasiswa melakukan bela negara. Sebagai mahasiswa dapat melakukan bela negara seperti memaksimalkan waktu sebagai mahasiswa dengan aktivitas yang bermanfaat, mencintai indonesia, memiliki moral, skill yang baik, dan memiliki wawasan kebangsaan yang bisa didapat dari pendidikan pancasila. Memaksimalkan waktu sebagai mahasiswa denga aktivitas yang bermanfaat dapat digunakan dengan mengikuti organisasi organisasi yang ada seperti organisasi resimen mahasiswa atau menwa. 

Organisasi resimen mahasiswa atau menwa merupakan organisasi yang berada dibawah naungan pemerintah, sebagai bentuk upaya strategis dalam menyiapkan mahasiswa agar menjadi warga negara yang memiliki kesiapan dan kemampuan bela negara secara fisik. Menwa juga sebagai salah satu komponen warga negara yang mendapat latihan militer. Menwa merupakan sebagai cadangan dengan dilatih seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri militer dan sebagainya. Menwa dalam menumbuhkan sikap bela negara tercermin dalam semboyan menwa itu sendiri. dengan semangat semboyan Widya Castrena Dharma Siddha yang berarti penyempurnaan pengabdian dengan ilmu pengetahuan da keprajuritan. Semboyan menwa tersebut sesuai dengan hakikat dasar menwa itu sendiri sebagai organisasi pembentuk kesadaran kebangsaan, yang menjadi dasar dalam menyusun dan mengembang fungsi, tujuan, dan tugas menwa. 

Mahasiswa sebagai agent of change dan social control, pada ranah tersebut pemikiran individual mahasiswa sudah saatnya diganti dengan pemikiran yang bertujuan mewujudkan tujuan nasional. Tujuan nasional yang dimaksud adalah dapat seperti mencerdaskan kehidupan bangsa, mengikuti pembelaan negara jika terjadi suatu pelecehan terhadap negara. Yang dimaksud mencerdaskan kehidupan bangsa kita sebagai mahasiswa yang fokus ke tenaga pendidik, mengajarkan kepada para peserta didik tentang bela negara. Sebagai mahasiswa sudah saatnya berperan penting dalam kehidupan sosial atau sekitar apalagi mahasiswa yang berkecimpung ke dunia pendidikan seperti menjadi guru. 

Dalam beberapa universitas di Indonesia bahwa tidak semua kampus memberikan pembelajaran bela negara di setiap semesternya. Bahkan ada yang hanya memberikan pembelajaran bela negara pada saat menjadi mahasiswa baru. Dan universitas pun berperan dalam memberikan pelajaran bela negara pada mata kuliah pancasila. Seharusnya pada tiap semester pembelajaran bela negara harus ada untuk menumbuhkan sikap bela negara pada setiap mahasiswa bukan hanya mahasiswa baru saja. Selain memberikan pembelajaran bela negara suatu universitas juga harus membuat kegiatan lain seperti:

a. Kampus membuat program keikutsertaan mahasiswa dalam ketertiban dan keamanan kampus