Mohon tunggu...
Diaz Ayu Rengganis
Diaz Ayu Rengganis Mohon Tunggu... Mahasiswa - yayazzzz

cita-cita menjadi author au

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia dalam Keberagaman: Ethnic Diversity

16 November 2021   12:28 Diperbarui: 16 November 2021   12:44 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pluralisme diartikan sebagai sebuah paham atau pandangan hidup yang mengakui dan menerima adanya kemajemukan atau keanekaragaman dalam suatu kelompok masyarakat. 

Keanekaragaman tersebut dilihat dari segi suku, agama, ras, golongan, dan lain-lain. Pluralisme mendorong setiap orang untuk menyadari dan mengenal keberagaman di berbagai bidang kehidupan, seperti agama, sosial-budaya, politik, etnisitas, tradisi lokal, dan sebagainya. 

Paham yang dimaksud adalah menciptakan paham toleransi demi mewujudkan lingkungan masyarakat yang plural. Pluralitas masyarakat timbul karena beberapa faktor. Dari kondisi geografis Indonesia yang luas terdiri dari banyak suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

Pluralitas masyarakat Indonesia menyatakan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas banyak kelompok yang bersfat majemuk. Dari segi etnis terdapat lebih dari 300 kelompok etnik, lebih tepatnya ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia menurut sensus BPS tahun 2010. Suku Jawa menjadi kelompok terbesar di Indonesia dengan jumlah populasi mencapai 41% dari total populasi yang ada. 

Sedangkan di Papua dan Kalimantan memiliki populasi kecil yang hanya berisikan ratusan orang. Pembagian kelompok suku di Indonesia tidak jelas karena perpindahan penduduk, prcampuran budaya, dan saling mempengaruhi.

Keberagaman etnis adalah keberagaman suku budaya. Di Indonesia, istilah kelompok etnis dapat diartikan dengan dengan suku bangsa, di samping ada pula yang menyebutkan dengan golongan etnis. Indonesia memiliki beragam etnis, antara lain: Batak, Jawa, Sasak dan sebagainya. 

Pengertian etnis didasarkan pada ciri-ciri social-culture seperti agama, bahasa, asal suku, asal negara, dan tata cara hidup. Contohnya ada seorang anak keturunan Belanda, berkulit putih dan bermata biru, tinggal bersama keluarga Bali sejak kecil. Kemudian anak tersebut tumbuh dewasa sebagaimana umumnya orang Bali; berbahasa, beragama, menjalani kehidupan sehari-hari sebagaimana orang Bali. 

Maka, secara sosial-kultural, apabila mengikuti makna kata etnis yang sesuai dengan pengertian di atas, anak tersebut tidak bisa disebut beretnis Belanda, tetapi lebih layak untuk disebut etnis Bali. Berikut ini adalah keberagaman etnis di Indonesia:

  • Di Sumatera terdapat suku bangsa Aceh, Gayo, Batak, Minangkabau, Mentawai, dan sebagainya.
  • Di Jawa ada suku Sunda, Jawa, dan Madura. Di Bali ada suku bangsa Bali. Di Nusa Tenggara ada suku Sasak, Sumbawa, Bima, Flores, Alor, Roti, dan sebagainya.
  • Di Kalimantan terdapat suku bangsa Dayak, Banjar, Ngaju, Punan, Kayan, dan sebagainya.
  • Di Sulawesi ada suku bangsa Mandar, Toraja, Bugis, Makassar, Minahasa, Sangir, Talaud, dan sebagainya.
  • Di Maluku terdapat suku bangsa Ambon, Alifuru, dan sebagainya.
  • Di Irian Jaya (Papua) terdapat suku bangsa Asmat, Dani, Melayu Irian, dan sebagainya.

Keberagaman suku bangsa tersebut, pada akhirnya akan melahirkan keberagaman bahasa, sebagai bentuk dari keragaman budaya. Contoh bahasa daerah yang ada di Indonesia, misalnya Bahasa Betawi dari Jakarta, Bahasa Jawa dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, Bahasa Sunda dari Jawa barat, dan yang lainnya. Hal inilah yang menjadi ciri kemajemukan bangsa Indonesia.

Dari segi bahasa terus mengalami peningkatan, yakni dari 668 bahasa pada 2018 menjadi 801 bahasa pada tahun 2019. Papua menjadi provinsi paling banyak  yang mempunyai 326 bahasa daerah. Lalu, 102 bahasa di Papua Barat, 71 bahasa di Nusa Tenggara Timur, dan 62 bahasa di Maluku. 

Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah masing-masing memiliki 23 bahasa dan 1 bahasa daerah. Maluku Utara tercatat sebanyak 19 bahasa daerah, Kalimantan Timur 16 bahasa, serta Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara 14 bahasa. 

Sementara itu, provinsi dengan bahasa daerah paling sedikit adalah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kepulauan Riau yang hanya mempunyai satu bahasa daerah.

Keberagaman bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian masing-masing orang. Keberagaman bahasa timbul akibat adanya berbagai macam suku, faktor budaya, letak geografis, ilmu pengetahuan dan sejarah.

Keberagaman suku bangsa di Indonesia ini akan melahirkan keberagaman-keberagaman lain. Seperti keberagaman bahasa yang sudah dijelaskan di atas. Ada pula keberagaman makanan/minuman daerah, kebudayaan daerah, adat-istiadat, tradisi lokal hingga wiisata daerah. Setiap suku di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing.

  • Suku Jawa

Suku Jawa paling banyak ditemui di Provinsi DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ciri khas suku Jawa pada dasarnya banyak sekali mengingat suku ini banyak tersebar hampir di seluruh nusantara. Suku Jawa berkembang cukup pesat dengan ditandainya pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Ciri khas suku Jawa pada setiap daerah berbeda-beda, tergantung kebudayaan daerah masing-masing.

  • Makanan Khas Suku Jawa yang Melegenda
  • Makanan khas suku Jawa sangat bervariasi di setiap daerah. Makanan tersebut didasari oleh budaya masyarakat setempat. Adapun beberapa makanan khas suku Jawa yang cukup terkenal yaitu gudeg, nasi liwet, tahu petis, gethuk, dan masih banyak lagi. Gudeg menjadi ikon wisata kuliner di Daerah Istimewa Yogyakarta. 

  • Gudeg adalah masakan yang berbahan dasar nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula serta daun jati untuk menghasilkan warna cokelat. Gethuk, makanan dari olahan singkong yang lembut di mulut dengan penyajiannya yang menarik dan menggugah selera. Gethuk terbuat dari singkong rebus yang dihaluskan dan diberi pewarna makanan agar lebih bervariasi. Dalam penyajiannya dilengkapi dengan kelapa parut yang telah dikukus. 

  • Ada pula rujak cingur yang berasal dari Surabaya yaitu rujak dengan isian cingur atau irisan moncong sapi yang direbus. Selain makanan-makanan yang sudah disebutkan tadi, masih banyak lagi makanan khas suku Jawa yang beragam dan melegenda. Makanan tersebut tersebar di setiap penjuru suku Jawa.

  • Budaya Khas Suku Jawa
  • Suku Jawa memiliki beragam kebudayaan yang cukup terkenal di kalangan turis lokal maupun mancanegara. Budaya khas tersebut di antaranya yaitu pertunjukan wayang kulit dan kethek ogleng. Wayang kulit adalah semacam boneka tangan yang berbentuk menyerupai tokoh pewayangan seperti pandawa dan kurawa. 

  • Seperti namanya, wayang kulit terbuat dari kulit dengan perpaduan kayu atau bambu sebagai penyangganya. Sedangkan kethek ogleng adalah budaya asli Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan di Jawa Timur. Kethek Ogleng adalah pertunjukan tari yang para pemainnya meniru gerakan-gerakan kethek (monyet/kera).

  • Adat Istiadat lokal
  • Suku Jawa juga memiliki adat istiadat yang menarik. Adapun adat suku Jawa tersebut yaitu selametan, tedhak siten, ruwatan, adat nikahan (yang terkenal: upacara panggih manten).

  • Aksara dan Bahasa Suku Jawa
  • Ciri khas yang unik dari suku Jawa salah satunya adalah memiliki 20 huruf aksara jawa atau lebih dikenal dengan hanacaraka. Untuk bahasa di suku Jawa dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu basa ngoko lugu, basa ngoko alus, basa krama lugu, dan basa krama inggil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun