Mungkin sudah banyak artikel yang membahas mengenai bulan Ramadhan ini pada saat COVID-19 merebak. Banyak dari orang-orang menjadi kebingungan kala kebutuhan sehari-harinya mulai sukar di dapat. Sembako terutama, yang sedang banyak dibicarakan ada sembako dan BLT dari pemerintah.
Ada beberapa daerah yang sudah mendapatkan, namun banyak juga yang belum mendapat apa-apa. Jika pun BLT dan sembako dibagikan juga membuat ricuh warga. Ada yang salah sasaran (orang mampu/ punya rumah besar/ punya pekerjaan) mendapatkan BLT sebesar Rp 600.000,-.Â
Bukanya kita seharusnya saling berbagi saat bulan Ramadhan ini? Bukan malah mengambil hak orang lain. Padahal masih banyak orang yang kekurangan, bahkan mati kelaparan seperti kasus yang ada di Banten.
Puasa bukan berarti fisik saja yang menahan haus dan lapar, tapi jiwa terutama. Dapatkan menahan diri untuk tidak mengambil hak orang lain? Dapatkan menahan diri dari nafsu duniawi yang hanya berupa uang / materi saja?
Sebenarnya itu makna puasa Ramadhan kita. Walau kita juga sedang kekurangan, pikirkanlah orang lain yang lebih kekurangan dari kita. Penghasilan kita berkurang, di sana banyak yang menahan lapar hanya bisa makan satu kali sehari.
Masih beruntung kita. Cara Allah memberikan rejeki tidak pernah salah. Hal ini yang akan makin menambah syukur kita. Masih diberikan segalanya sampai saat ini.
Mari, selagi kita bertemu bulan Ramadhan ini, banyak sekali amalan yang bisa kita lakukan. Selain berpuasa tentu saja, kita bisa tadarus Al-Quran, bersedekah semampu kita, menolong orang walau itu hanya memberikan senyuman, dan banyak lagi amalan yang bisa kita kerjakan. Untuk menjadi bekal kita esok di hari akhir.
Semoga kita dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan ini dengan hati yang ikhlas, yang semakin dekat kepada Allah Sang Pemberi Rahmat.Â