Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemerdekaan Setelah Pesta Usai

18 Agustus 2022   07:03 Diperbarui: 18 Agustus 2022   07:06 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hut RI Mungkidan Posong (Dokpri)

Para pejuang mewariskan banyak hal kepada generasi penerusnya. Disamping kemerdekaan dan kegembiraan, juga mewariskan konsekuensi.

**

Pandemi Covid-19 terlepas dari teror mengerikan yang disebarkan, juga seperti menghadirkan jeda untuk memberi makna baru pada kebersamaan.

Kebersamaan sebagai keluarga dalam lingkup terkecil, dengan tetangga dan masyarakat sekitar di ranah yang lebih besar, serta kebersamaan dalam entitas besar bernama "negara".

"Saya kehilangan 6 anggota keluarga, mas. Istri, adik dan keponakan hanya dalam waktu singkat," kata seorang bapak. Yang bekerja di sebuah biro perjalanan di bilangan Jalan Sudirman, Yogyakarta.

Sambil melayani, beliau berbagi cerita yang terasa sangat banyak dalam waktu yang pendek. Cerita duka dan kehilangan.

Bau kematian menyelinap ke setiap bagian perjumpaan, waktu itu. Kebersamaan tanpa protokol kesehatan merupa undangan bagi kematian untuk hadir.

Maka kebersamaan lalu terhenti. Perjumpaan dibatalkan. Sekolah diliburkan. Ekonomi mandeg. Rumah sakit kehabisan bed. Obat-obatan dibeli seperti berbelanja untuk permen. Tenaga kesehatan bertumbangan. Ambulans lebih sering berlalu-lalang membawa kabar dukacita.

Tidak ada pesta kemerdekaan setidaknya dalam dua tahun terakhir.

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun