Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Para Roh Menyapa

23 Juli 2022   23:09 Diperbarui: 23 Juli 2022   23:26 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai di Dili TL. Dokpri

Dan benar, setelah meminta ijin, peti lalu begitu saja mudah ditutup.

"Kan ibaratnya kita ini akan masuk ke alam mereka. Jadi perlu minta ijin," begitu Amiek, seorang pramurukti jenazah yang dapat berkomumikasi dengan roh, menjelaskan.

Tentang bagaimana berkomunikasi dengan roh, juga diajarkan dalam agama Islam. Bagaimana ketika akan berziarah ke makam perlu menyampaikan salam terlebih dahulu kepada ahli kubur. Diikuti dengan doa-doa tertentu.

Dalam tatacara masyarakat Jawa, sebagian mengamini itu dengan demikian takzim. Bahkan mereka sampai melepaskan alas kaki ketika hendak memasuki makam. Bersikap sopan sekaligus menjaga adab ziarah. Seperti tidak menginjak makam.

Bahkan masih banyak yang setiap hari Kamis sore menyempatkan membersihkan makam secara khusus. Diyakini bahwa hari Jumat adalah hari istimewa. Dalam hitungan Jawa, waktu setelah pukul 18.00 sudah memasuki ke dalam hitungan hari berikutnya.

"Kiriman doa dan taburan bunga di makam akan sangat meringankan dan menghibur perjalanan para roh," demikian Amiek yang tinggal di Kalasan dan Aiko Gibo penulis dari Jepang melontarkan hal yang sama. Amiek menuturkan melalui perbincangan. Dan sharing Aiko Gibo dituliskan dalam sebuah buku.

Dalam salah satu referensi lain, roh orang tua juga 'bertugas' untuk menjemput anaknya ketika sudah akan meninggal. Tidak heran, banyak sekali cerita yang beredar bahwa orang yang akan meninggal ditemui oleh roh orang tuanya. Dapat bapak dan atau ibunya. Dapat juga nenek dan atau kakeknya.

Kelak roh akan mengalami proses pemurnian supaya layak sampai kepada Sang Pencipta. Dalam tradisi katolik dikenal istilah "latu pangresikan", api pencucian. Fase di api pencucian dituliskan bahwa roh memerlukan banyak doa dari keluarganya supaya perjalanan lebih lempang.

**

Tanti juga menambahkan sharing tentang kerabatnya. Yang meninggal dan baru diketahui dua hari kemudian.

"Kepada mbak Amiek, almarhumah menyampaikan terima kasih karena sudah dirukti dengan sangat baik dan cantik. Bahkan menjadi seperti hanya tertidur. Sama sekali tidak nampak bahwa beliau terlambat diketahui pascameninggal," tutur Tanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun