Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Para Roh Menyapa

23 Juli 2022   23:09 Diperbarui: 23 Juli 2022   23:26 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai di Dili TL. Dokpri

"Bapak datang ke mimpiku dan menghiburku," tulis Vero pada pada dinding linimasanya.

"Saya merasa Bapak dan Ibu hadir. Pada saat saya koma di rumah sakit karena leptospirosis. Pada masa koma itu juga saya "bertemu" dengan Santo Yohannes Paulus II dan Santa Faustina. Tetapi ada juga penampakan mahkluk-mahkluk yang begitu mengerikan. 

Termasuk mahkluk bermata satu. Belakangan saya lihat di kanal Youtube, itu disebut dajjal. Tetapi saya begitu yakin dengan iman saya. Saya selalu katakan bahwa saya tidak takut," tutur Tanti dalam rekaman suara yang dikirim melalui aplikasi percakapan.

**

Veronica Siwi adalah teman lama di Jakarta. Rumahnya di Kampung Juraganan, Kebayoran Lama. Sering bertemu di paduan suara Cavido.

Suatu waktu kami naik Vespa "banci" dari Blok B ke Patal Senayan, Vespa seri PS tanpa lampu sein berwarna biru telur asin.

"Rapopo numpak Vespa to mbak?" tanyaku ke Vero. Apakah tidak masalah membonceng Vespa?

"Yo rapopo lah. Santai wae," jawabnya. Saya agak merasa tidak nyaman karena saya tahu Vero tidak pernah berpergian naik motor.

Vero sekarang tinggal di Amerika. Bersama suami dan tiga anak lelakinya. Terakhir kami bertemu di Yogyakarta beberapa tahun lalu. Setelah kami janjian bertemu dan ada satu buku yang saya bawakan untuk Vero. Tom Galvin, suaminya, juga mengangsurkan sebuah buku tulisannya.

Akhir Juni 2022 bapak Vero berpulang. Karena sepuh. Dan Vero tentu perlu waktu untuk mengatur perjalanan pulang untuk jarak sejauh itu.

Vero menuliskan lebih lengkap "pertemuan" dengan bapaknya setelah meninggal demikian:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun