Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Tentang Penantian

5 Desember 2019   18:13 Diperbarui: 5 Desember 2019   18:20 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bilakah penantian dapat menjadi demikian lama?

Rasanya tidak, penantian tidak akan pernah menjadi terlalu  lama

Sesiang hari tidak pernah menjadi terlalu lama untuk menunggu senja
Dan malam tidak pernah terlalu panjang untuk menanti pagi

Mungkin kita bersama tidak lebih lama dari saat daun kering yang melayang lalu jatuh ke tanah
Mungkin lebih pendek dari kabut di lereng sebelah timur saat bergegas pergi karena hangat matahari

Tetapi sebentar bukan tentang pendek rentang waktu
Dan lama bukan tentang panjang saat-saat yang dilalulewati

Sependek senja dapat merupa sayap-sayap yang melindungi ketika heri terasa terik
Dan sesaat pagi dapat merupa kehangatan yang mengusir dingin sepanjang malam

Pada waktunya, akan kita lewatkan sepotong waktu

Ketika sinar matahari jatuh dalam garis-garis diagonal
Menyisipsusupi julang pohon-pohon jati
Dan membiarkan burung-burung kecil melompat ringan berpindah ranting

Sepotong waktu yang merupa sayap-sayap yang menaungi
Merupa rentang-rentang yang melindungi

Pada waktu itu, aroma kopi akan perlahan merambati ruang dan membumbung
Melewati garis-haris wajah yang meniti banyak waktu

"Sampai kapan sebuah penantian terjadi?" tanyamu

Sampai waktu untuk menunda tidak ada lagi
Sampai tidak terbaca lagi kata "tidak"

Seperti pada suamu

| Cengkareng | 3 Oktober 2019 | 20.30 |

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun