Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Tidak Ada Senja Hari Ini

13 September 2019   18:57 Diperbarui: 13 September 2019   18:55 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak adakah waktumu, pun bila hanya untuk sebentar menanti purnama di Candi Plaosan?

Sebelum dirimu bergegas ke barat dan disembunyikan gedung-gedung tinggi dalam kepungan kemacetan

"Benarkah ada kisah tentang Habibie dan Ainun?" tanyamu siang tadi, ketika matahari menerik dan angin kencang bertiup

Kisah tentang tatapan ke arah yang sama

Kisah tentang kebersamaan yang selalu ditunggu

Juga kisah tentang hari yang selalu tidak ingin terburu diakhiri

"Mungkin," jawabku merupa debu-debu yang diterbangkan angin kemarau

Dan merupa pohon-pohon jati yang menggugurkan daun kering

"Tetapi keelokan juga hadir dalam banyak wujud," sangkaku, hanya sebagai sebuah duga

Kisah itu terlalu indah untuk kupahami

Terlalu sempurna bahkan untuk menjadi sebuah duga

Seperti pada suamu

| Kalasan | 13 September 2019 | 18.48 |

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun