Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Nyanyian Lelaki Tua untuk Lelaki Muda

6 Agustus 2019   23:01 Diperbarui: 7 Agustus 2019   19:01 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jembatan harapan. (sumber: pixabay/dozierc)

tumbuhlah lebih tinggi dari dahan-dahan yang menggapai langit. lebih kuat dari batang-batang yang diterpa terik dan diguyur hujan, tangguh melewati malam dan tegar menyisir siang. 

sesaplah humus-humus yang disediakan tanah di antara kerikil, batuan, padas dan tanah-tanah liat. teruslah menumbuh-memanjang dalam diam. menjulur mengukuh batang, menyulur mencengkeram tanah. sapalah pagi, dan nikmati senja. 

berjalanlah menuju bangunan bermenara dan rundukkanlah dirimu serendah sujud pada hari dimulai. bersandarlah setelah langkah-langkah yang bersejajar dengan hari, dengan cinta yang kau tebarkan dari kantong-kantong hatimu. 

perjalanan adalah memeluk ketidakidealan, bukan memburu keidealan. teruslah menjumpai keajaiban dalam segala, dengan rasa syukur yang terus ditumbuhkan tanpa jemu.

tengoklah jiwa sesering hembusan nafas, di mana doa-doa kami ditebarkan dalam setiap hawa yang kau hirup.

| Malang | 6 Agustus 2019 | 18.00 |

daniel. dokpri.
daniel. dokpri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun