Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Waktu Berjalan Bersisian

13 Juli 2019   20:25 Diperbarui: 14 Juli 2019   18:04 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
senja di banyunibo. dokpri.

Waktu berjalan bersisian-beriring di jalan-jalan yang menanjak
Setelah melewati telaga yang menyisakan seperempat permukaan airnya
Berdamai dengan kemarau yang menggugurkan daun-daun jati

Kita juga merupa pohon-pohon jati
Tumbuh menguat pada sekumpulan tanah dengan sedikit humus

"Apakah kita juga mempunyai matahari yang terbenam di tempat yang sama?" tanyaku padamu
Sepertinya tidak! Kita hanya berjalan dalam waktu masing-masing

Pagi yang berbeda
Siang yang berbeda
Dan malam yang berbeda

"Kamu adalah pertanyaan yang menyusahkanku sekarang," katamu kemarin dulu
Benar, kah?
Kita hanya bertanya-tanya, seperti berjalan sambil menyibakkan ilalang untuk melangkah maju

Mungkin pagi akan kita temukan
Mungkin siang akan kita jumpai
Di samping malam yang dapat dimiliki untuk menyembunyikan mimpi-mimpi

Bisa saja nanti matahariku terbenam lebih dahulu dan meninggalkanmu di senja hari, pada waktu yang berbeda
Bila itu terjadi, buatlah kopi dan nikmatilah senja. Doaku akan selalu berada di sisimu

Candi Banyunibo | 13 Juli 2019 | 18.00

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun