Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Tuhan di Tikungan Jalan

16 Oktober 2018   08:08 Diperbarui: 16 Oktober 2018   10:31 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adakah Engkau masih menanti di tikungan jalan?

Ketika jalan lurusMu begitu susah tertempuh

HutanMu yang merimba di tanah Borneo adalah cobaan

Subur sawah ladangMu di Yogyakarta adalah cobaan

Kilau permataMu di rahim Papua adalah cobaan

Ikan-ikan anugerahMu di laut Maluku adalah cobaan

Perjalanan ke tanah suciMu pun adalah cobaan

Apakah tidak ada rencanaMu untuk tidak lagi mencobai, Tuhan?

Cobaan kami terlalu banyak untuk ditanggung

Kesulitan kami tak terbilang

Kami menungguMu di tikungan jalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun