Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Hutan Jati yang Dilintasi Kabut

16 September 2018   03:22 Diperbarui: 16 September 2018   03:28 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

*Catatan untuk Na (269)

Mungkin bisa ditanyakan pada Chiquitita: apakah dia sudah menemukan keajaiban yang dicariharapkan?

Tetapi tunggu dulu, apakah keajaiban itu adalah hanya hal yang diharapkan terjadi?

Sepertinya Chiquitita dulu menyimpan banyak hal di benaknya
Dan sebagian menghadirkan kesedihan dan sakit kepala yang mendera

Tapi dia mengajakku minum tuak, kata seorang lelaki di bangku baris belakang dengan suara nyaring untuk berjawab telepun

Sebelum katakata lalu diucapkan dengan cepat, rapat dan keras
Seperti mantra pengusir kantuk pada tubuh yang penat

Tuak memang tidak menyelesaikan persoalan, seperti juga kopi
Tetapi pada keduanya jeda dihadirkan sebelum kembali melangkah

Keajaiban bisa saja merupa penerimaan pada langkah berikutnya, bila syukur menjadi terlalu sulit

Atau juga merupa hal-hal baik yang boleh ditemui dan dilihat pada dan dalam banyak peristiwa

Betapa rumitnya bila keajaiban adalah hanya hal yang diinginkan terjadi

Tetapi rasanya juga keajaiban dapat seperti memercayai malaikat
Itupun bila malaikat dimengerti sebagai hal baik yang ditemui pada setiap perjumpaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun