Mohon tunggu...
Diar Ronayu
Diar Ronayu Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger dan Youtuber

Video creator di Channel YouTube Mama Unakira, sesekali menulis di unakira.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan featured

Lawan Hoaks untuk Pemilu Damai dan Beradab

25 Februari 2019   22:20 Diperbarui: 16 April 2019   04:21 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah ini nyata adanya dan sungguh terjadi. Seperti inilah ngerinya berita hoax ketika berakhir di telinga -- telinga yang tak mampu menyaring informasi dengan akal dan pikiran yang sehat.

Di Indonesia, bahaya hoax pada tahun politik ini tidak hanya mengancam individu -- individunya saja. Tapi juga mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Hoax dapat memecah belah persatuan. Saling tuding dan bela biasanya mengiringi penyebaran hoax. Tak jarang mereka yang berseberangan ini dulunya berteman atau bahkan bersaudara. Bayangkan jika dua kubu ini terus menerus beradu pendapat dan argumen. Hubungan pertemanan dan persaudaraan yang tadinya harmonis bisa retak bahkan hingga berlanjut ke permusuhan.

Hoax dapat memicu konflik bahkan perang saudara. Sejarah mencatat bahwa peperangan yang tersulut karena kabar hoax sudah beberapa kali terjadi. Salah satunya adalah perang dunia II yang bermula dari serangan militer Jerman ke Polandia sebagai balasan atas invasi yang dilakukan Polandia terhadap tentara Jerman sehari sebelumnya. Namun belakangan akhirnya terbongkar bahwa kabar invasi Polandia terhadap tentara Jerman hanyalah hoax semata. Karena kenyataannya justru kabar tersebut dikarang agar Jerman punya alasan untuk memulai peperangan. Begitupun dalam suatu negara. Ketika kabar hoax tidak disikapi secara bijak, hal itu tidak hanya berpotensi memecah belah persatuan, tapi juga bisa memicu perang saudara.

Hoax dapat merusak citra dan integritas individu. Dalam kontestasi politik seperti saat ini, kabar hoax umumnya tak jauh -- jauh dari menyerang citra atau integritas lawan politik. Bagaimanapun juga, kabar hoax yang sudah terlanjur beredar akhirnya membuat publik bertanya -- tanya kembali soal sosok yang diberitakan. Ketika sebagian kelompok akhirnya percaya dengan kabar hoax, tentunya hal tersebut akan merusak citra dan integritas korban hoax yang bersangkutan.

Hoax dapat merusak pola pikir generasi muda. Umumnya generasi muda lebih bebas dan lepas dalam mengungkapkan ekspresinya di media sosial. Semestinya generasi muda ini diberikan ruang diskusi yang membangun narasi -- narasi positif. Ketika justru kabar hoax yang banyak tersaji, dikhawatirkan generasi muda terjebak dalam interaksi kurang bermanfaat yang justru membangkitkan emosi. Seperti saling caci, saling fitnah dan lain sebagainya.

Tangkal Hoax dengan 5 hal ini

Menurut Kominfo, pada Januari 2019 saja sudah tercatat 70 lebih kabar hoax yang beredar. Dan angka ini diyakini akan terus meningkat hingga jelang waktu pemilihan umum yang semakin mendekat.

Namun saya yakin sebagian besar netizen Indonesia masih menginginkan Pemilu 2019 ini jadi pesta demokrasi yang menggembirakan. Bukan ajang untuk saling curiga, saling menjatuhkan, juga saling membenci. Karena bagaimanapun juga, kita semua merajut mimpi yang sama. Mengawal keberlanjutan pembangunan nasional untuk anak cucu kita nantinya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Untuk itu, jangan berikan ruang untuk hoax tumbuh subur dan berkembang. Ayo tangkal hoax dengan cara - cara berikut ini
  1. Menulis, berkomentar dan sebarkan konten yang baik - baik saja.
  2. Jangan terpengaruh dengan judul berita yang provokatif.
  3. Verifikasi atau laporkan konten berita yang disinyalir hoax pada portal - portal yang khusus membahas berita hoax seperti cekfakta.com, turnbackhoax.id atau stophoax.id besutan Kominfo.
  4. Mengedukasi teman, saudara ataupun tetangga agar melek literasi digital dan paham bahaya hoax, dengan membagikan artikel ini misalnya.
  5. Melaporkan pelaku penyebaran hoax yang sekiranya dapat memicu konflik sosial pada pihak yang berwajib.

Tugas menangkal hoax ini harus dikerjakan dengan bergotong royong. Karena dengan bersama - sama kita dapat menekan peredaran hoax yang merajalela. Pada akhirnya tugas untuk menjaga Pemilu 2019 agar tetap damai dan beradab ada pada pundak kita, para netizen Indonesia. Yuk semangat tangkal hoax demi keberlanjutan pembangunan nasional, dimulai dari diri sendiri.

Salam

Diar Ronayu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun