Mohon tunggu...
Diar Ronayu
Diar Ronayu Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger dan Youtuber

Video creator di Channel YouTube Mama Unakira, sesekali menulis di unakira.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Halal itu Harus

5 November 2017   14:05 Diperbarui: 5 November 2017   14:22 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: muslimvillage.com

Masih melekat di ingatan, pemandangan yang membuat bergidik kala itu. Biasanya, paling tidak seminggu sekali saya berbelanja ke pasar, dan langsung menuju kios sayur langganan. Tapi pada waktu itu entah kenapa saya ingin sekali berkeliling - keliling dulu, siapa tahu ada barang unik yang menarik perhatian. Hingga akhirnya saya melewati sebuah kios ayam yang cukup besar dengan ayam - ayam hidup yang berjejalan di dalam kandang.

Pemandangan berikutnya membuat kaki lemas. Seorang pria paruh baya berkaos singlet dengan rokok mengepul di mulutnya dan sebilah pisau di tangan kanannya, dengan santai mengambil seekor ayam di kandang, mencengkeram lehernya, menggoroknya, kemudian melemparkannya ke belakang untuk dibersihkan bulu - bulunya oleh rekan yang lain. Tak ada belas kasihan, apalagi ucapan bismillah. Astaghfirullah. Astaghfirullah. Dengan sedikit gemetar saya berusaha menyeret kedua kaki ini menjauh dari tempat itu.

Galau pun melanda. Jangan - jangan, warung pecel ayam langganan saya beli ayamnya disitu. Bagaimana dengan ayam goreng di warteg dekat rumah? Ayam balado yang di rumah makan padang bagaimana? Halal juga gak ya? Selama ini kalau membeli makanan di warung, asal tempatnya kelihatan bersih dan penjualnya muslim, saya berpikiran positif saja, insyaAllah halal. Padahal asumsi seperti ini keliru sekali kan. Dan setelah melihat proses penjagalan sadis itu dengan mata kepala sendiri, akhirnya saya jadi lebih concern dengan kehalalan makanan yang saya beli beserta prosesnya. Lebih baik beli yang jelas - jelas sudah ada sertifikat halalnya atau memasak sendiri di rumah.

Karena saya seorang Muslim, maka produk halal sangat penting dalam kehidupan sehari - hari. Jaminan produk halal dalam suatu produk, tentunya sangat membantu dalam memilih produk yang ingin dibeli. Memang, banyak sekali produk - produk yang sudah bersertifikat halal seperti restoran - restoran besar, atau produk - produk skala nasional yang sudah lama eksis. Tapi bagaimana dengan warung kaki lima? Atau produk daging di pasar tradisional? Sementara masyarakat sendiri sudah sangat akrab dengan 2 hal itu.

Selanjutnya saya jadi mendambakan ada halal corner di satu sudut pasar, dimana counter tersebut menjual beraneka bahan makanan yang sudah terjamin kehalalannya. Dengan begitu, masyarakat bisa berbelanja daging dan ayam dengan tenang di pasar. Saya juga berharap sekali, warteg - warteg atau rumah makan padang di area perumahan - perumahan penduduk, tergabung dalam suatu wadah semacam halal community, yang juga menjamin kehalalan produk mereka. Andai saja.

Orang Muslim pasti mencari produk halal. Kenapa halal? Karena halal itu wajib bagi umat Muslim. Yang dimaksud dengan halal yaitu diketahui, atau jelas riwayat makanannya, bersumber dari mana dan bagaimana proses membuatnya alias sudah terjamin mutunya. Makanan halal tidak hanya menyehatkan  tubuh, tapi juga membuat hidup lebih berkah. Jadi makanan halal itu hakikatnya tidak hanya baik untuk umat muslim saja, tapi juga untuk semua umat.

Sudah halalkah makanan kita/https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcScDkBqGcxyT6HrRDDYmllkOP55yU_Fw6ot43WwxkGCpBJsVGBTKqO5TGhC
Sudah halalkah makanan kita/https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcScDkBqGcxyT6HrRDDYmllkOP55yU_Fw6ot43WwxkGCpBJsVGBTKqO5TGhC
Dengan prosentase penduduk Muslim yang mayoritas di negara ini, pelaku bisnis makanan seharusnya bisa menangkap peluang ini dengan baik. Lupakan halal corner pasar dan halal community warung yang saya idam - idamkan karena sepertinya masih jauh dari angan. Kini mari bicara tentang generasi jaman now yang memiliki kecenderungan  bertransaksi secara online dalam berbagai hal, termasuk belanja makanan.

Jika kita berselancar di berbagai toko online, maka dengan mudah kita dapati produk - produk rumah tangga atau UKM yang melabeli produknya dengan ijin pirt dan tulisan halal abal - abal. Ketika ditanya kenapa tidak membuat sertifikat halal sungguhan? Katanya karena mahal dan prosesnya ribet. Saya sendiri pernah tertarik untuk membeli produk olahan ayam yang tampak menggiurkan, secara online. Sayangnya tak ada sertifikat halalnya. Meskipun penjual mengklaim produknya benar - benar halal, tapi klaim saja tak cukup, saya butuh jaminan. Akhirnya karena ragu, saya pun urung membeli.  

Ketika banyak produk yang sudah tersertifikasi halal, konsumen jadi lebih tenang dan leluasa dalam berbelanja karena pilihan produk halal semakin beragam. Pelaku bisnis pun sebenarnya diuntungkan jika memiliki sertifikat halal karena posisi tawarnya lebih tinggi, sehingga bisa lebih meningkatkan penjualan. Syukur - syukur jika sampai ekspor ke luar negeri. Pertumbuhan ekonomi pun ikut meningkat. Jadi, ini adalah tantangan besar bagi BPJPH untuk melakukan pembinaan terhadap produk - produk makanan yang banyak beredar namun belum bersertifikat halal, untuk segera mendaftarkan produknya.

Contoh sertifikat halal/https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcScDkBqGcxyT6HrRDDYmllkOP55yU_Fw6ot43WwxkGCpBJsVGBTKqO5TGhC
Contoh sertifikat halal/https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcScDkBqGcxyT6HrRDDYmllkOP55yU_Fw6ot43WwxkGCpBJsVGBTKqO5TGhC
Ya. Jika dulu sertifikasi produk halal dilakukan oleh MUI, maka kini wewenang tersebut berada di bawah Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). BPJPH sendiri menjamin proses sertifikasi produk halal hanya membutuhkan waktu tidak lebih Dari 60 hari kerja, dengan alur sebagai berikut :

Alur proses sertifikasi/materi blog competition Kemenag
Alur proses sertifikasi/materi blog competition Kemenag
Mahal dan proses yang sepertinya ribet itu relatif. Ketika manfaat yang diperoleh kemudian jauh lebih besar kenapa tidak mengusahakannya? Sebagai masyarakat biasa, sesungguhnya saya berharap pemerintah benar - benar menjamin produk - produk yang beredar di pasaran benar - benar layak dan halal, agar konsumen nyaman berbelanja. Salah satunya dengan mendorong pelaku - pelaku bisnis makanan untuk mengurus sertifikat halal bagi produknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun