Mohon tunggu...
Diar Ronayu
Diar Ronayu Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger dan Youtuber

Video creator di Channel YouTube Mama Unakira, sesekali menulis di unakira.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Be Happy! Be Healthy!

4 November 2017   11:20 Diperbarui: 4 November 2017   16:25 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu rumah tangga/encrypted-tbn3.gstatic.com

"Mamah, ini gimana sih pasangnya kok gak bisa - bisa..mamaah..bantuin Kira..mamaah sini", teriak Kirana dari ruang bermainnya. Sementara sang ibu masih sibuk mencuci piring sambil mengawasi gorengan ikan yang harus segera diangkat, si adik sudah berdiri di belakang ibunya sambil menarik - narik daster kucel yang dikenakannya "Una au da.. au da..", Aruna mau main kuda - kudaan katanya. 

Berhubung weekdays, sang ayah pun tidak bisa diminta bantuan karena sedang mandi dan bersiap - siap hendak ke kantor.  Jemuran melambai - lambai minta digantung, lantai kotor sudah menjerit - jerit minta disapu dan di pel. Waktu juga menunjukkan 1 jam lagi sebelum waktunya mengantar kakak ke sekolah. Inhale. Exhale. Si ibu pun berusaha mengatur nafas dan emosinya di tengah - tengah keriwehan pagi itu.

Sekelumit kisah itu adalah sepenggal kehidupan saya sehari - hari. Saya Diar Ronayu, ibu rumah tangga dengan 2 putri kecil berumur 4 tahun dan 2 tahun. Setiap harinya saya mulai beraktivitas di pagi buta, menyalakan mesin cuci, memasak, menyiapkan bekal suami dan anak, mengantar jemput anak sekolah, dan ratusan pekerjaan rumah tangga lainnya. 

Sebagai IRT, saya menuntut diri saya untuk mandiri dan bisa mengandalkan diri sendiri ketika suami bekerja. Mengganti gas, memasang galon, bahkan membetulkan pompa air harus bisa saya lakukan. Saya pun belajar mengendarai mobil agar bisa berbelanja ke swalayan dengan anak - anak dan aktivitas antar jemput sekolah lebih nyaman.

Biarpun  kelihatannya hanya mengasuh anak saja di rumah, sesungguhnya pekerjaan ini tak ada habisnya hingga anak - anak terlelap. Apalagi jika anak belum bisa mandiri dan masih mengandalkan bantuan kita dalam berbagai hal. Memandikan, menyuapi, antar pipis dan pup ke kamar mandi, menggantikan pakaiannya. Belum lagi ketika anak - anak berulah, menangis tantrum, berebut mainan, atau mengobrak abrik peralatan masak ibunya. 

Pernah suatu waktu kakak Kira mengajak adiknya ke kamar, mengunci pintu dan membiarkan ibunya berteriak - teriak di luar memohon - mohon untuk dibukakan pintu, dan ketika pintu dibuka, isi lemari sudah berhamburan ke seluruh penjuru kamar. Pernah juga ketika waktunya tidur siang, si kakak pamit cuci tangan, dan lagi - lagi mengajak adiknya, dan ketika bermenit - menit kemudian mereka tak kunjung kembali ke kamar, akhirnya saya dapati 2 putri kecil saya sedang bergulung - gulung di lantai dengan air keran yang mengalir. Tobat.

Kira dan Una/dokumentasi pribadi
Kira dan Una/dokumentasi pribadi
Encok pegel linu sudah pasti saya rasakan setiap hari, begitupun suami dengan aktivitas kantor dan perjalanan pulang perginya yang melelahkan. Biasanya, di malam hari ketika anak - anak sudah tidur, saya dan suami akan bergantian memijit, masing - masing 10 menit sambil bertukar cerita aktivitas kami seharian. Olesan krim otot favorit Geliga Krim di pundak, leher dan kaki plus pijatan suami membuat badan jadi lebih rileks, hangat, bebas pegal, dan tidur jadi lebih nyenyak. Kelelahan  di penghujung hari adalah hal yang manusiawi, tapi esok paginya ibu harus kembali siaga menyambut aktivitas yang tak kalah sibuknya dengan hari ini. Jadi menurut saya, seorang ibu entah itu ibu bekerja, ibu yang mengasuh anak saja atau ibu yang mengasuh anak sambil berbisnis harus punya stamina yang tinggi, dan selalu sehat jiwa raganya.

Krim otot Geliga/www.geligakrim.com
Krim otot Geliga/www.geligakrim.com
Untuk menjaga pikiran tetap waras, saya selalu berdiskusi dengan suami, meminta dukungan dan tak segan - segan memintanya turun tangan membantu pekerjaan rumah sesuai dengan kemampuan. Suami seringkali mengajak saya untuk bersikap fleksible, berpikir praktis dan taktis. Tak masalah rumah berantakan penuh mainan berserakan. 

Tak masalah jika pakaian rumah tak diseterika dan cukup dillipat saja. Tak  masalah jika sesekali harus menggunakan jasa laundry seterika, catering rumahan, atau jasa antar jemput sekolah untuk meringankan beban. Dia tak menuntut rumah selalu rapi dan wangi, atau mengharapkan saya mengerjakan semua hal dengan sempurna. Yang penting anak - anak sehat dan happy, ibu juga happy. Intinya "Lemesin aja shay..", kata suami.

Menjaga kesehatan tubuh juga penting agar hidup lebih produktif dan aktivitas sehari - hari juga lancar. Untuk menjaga badan supaya tetap fit dan sehat, saya selalu memperhatikan pola makan. Sarapan dan waktu makan lain tak boleh terlewat. Setiap hari harus konsumsi buah dan sayur, dan sebisa mungkin menghindari junk food serta makanan olahan yang banyak mengandung pengawet. Saya juga mengimbanginya dengan berolahraga secara teratur. Jika waktu masih single dulu saya rutin senam dan lari, sekarang saya lebih memilih yoga. Saat timingnya pas, biasanya pada sore hari ketika anak - anak sudah mandi, makan dan saya ijinkan menonton tivi, saya bisa sejenak melepaskan penat dan melemaskan otot - otot tubuh dengan beryoga. Kenapa yoga? 

Karena yoga olahraga yang murah, mudah, dan bisa dilakukan dirumah. Meskipun hanya menerapkan gerakan - gerakan yang safe dan simple, namun sejauh ini manfaat yang saya dapat seiring dengan apa yang saya butuhkan untuk aktivitas sehari - hari. Yoga membuat saya lebih tenang dalam menghadapi kekisruhan "dalam negeri", tidak mudah marah dengan tingkah polah  anak - anak, lebih rileks dan lebih fokus dengan jadwal sehari - hari. Untuk kesehatan tubuh sendiri, yoga dipercaya dapat meningkatkan fleksibilitas tubuh dan persendian, mengoptimalkan fungsi organ - organ tubuh, melancarkan peredaran darah, memperkuat tulang, mengencangkan otot - otot, dan menjaga bentuk tubuh agar tetap ideal. Saya sendiri sudah membuktikan, meskipun sudah beranak 2, tapi badan masih ramping seperti pengantin baru dulu ^_^. Ketika ditanya apakah saya akan terus beryoga, jawabannya definitely yes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun