Mohon tunggu...
dian wulan
dian wulan Mohon Tunggu... Lainnya - Mother of three

Halo :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebuah Kisah Pertemanan antara Aku dan "Cheezy" dalam 11 Tahun

8 Desember 2017   10:19 Diperbarui: 8 Desember 2017   10:57 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi, semalam handphone saya bergetar bertubi-tubi, ciri ada notifikasi Whatsapp yang masuk bertubi-tubi. Yap, bertubi-tubi. Entahlah pesan dari siapa yang masuk. Saya teruskan dulu misi suci saya membereskan ke-chaos-an di rumah yang diperbuat anak cantik permata hati saya. Kadang saya merindukan saat di mana handphone berbunyi dan dengan cepat saya menanggapi. Hahaha.. Problematika orang tua dengan anak balita.

Ketika hampir tengah malam, saya sempatkan menengok handphone.Wow..sudah ada puluhan notifikasi. Saya buka..dan tadaaahhhhternyata grup yang rame.

 Yap, "Cheezy"sebuah kata imut yang agak creamy yang kami pilih untuk menyebut sekumpulan anak muda generasi penerus bangsa pada waktu itu. Kami? Rasanya nggak ya, seingat saya hanya beberapa dari kami yang mencetuskan. Hahaha..

Chat diawali dengan sapaan hangat salah seorang dari kami yang menanyakan teman lainnya yang sedang hamil. "Becky, apakabar? Udah berapa bulan?". Kira-kira seperti itulah Nantha mengawali percakapan. Seperti sudah bisa ditebak, yang jawab bukan cuma Becky. Yang lain ikut meramaikan percakapan di grup tersebut. Ada yang nyambung, ada yang tiba-tiba bilang apa gitu. Yang paling gaknyambung ada yang tiba-tiba bilang, "Maret gw mau ke Jerman." Dih...siapa yang nanya? Hahaha..

Tertegun membaca percakapan tersebut, alih-alih ikut nimbrung, pikiran saya menerawang ke sekitar tahun 2006. Saya hitung 2017-2006 = 11. Wow sudah kira-kira 11 tahun kami saling mengenal. Kami dipersatukan oleh sebuah pilihan. Pilihan untuk mengikuti SPMB dan memilih Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UNPAD sebagai pintu gerbang masa depan kami. Tapi gak semuanya SPMB denk,ada yang tiba-tiba masuk gitu di pertengahan tahun. Hahaha..

Ingatan yang termakan oleh waktu, terkikis usia dan mungkin tergerogoti oleh zat-zat yang terdapat dalam micin, saya agak lupa bagaimana kami bisa bersatu. Yang saya ingat, orang yang pertama saya kenal adalah Taufiq (a.k.a Fiqi) dan Ahdiani (a.k.a Becky), kami satu kelompok sewaktu ospek fakultas. Ya singkat cerita karena kami semua terlalu sering bersama akhirnya terbentuklah Cheezy.

Mereka mengiringi masa muda saya. Masa bebas, masa penemuan jati diri, masa alay dan masa pendewasaan diri termasuk masa menyelesaikan masalah sendiri. Ingatan saya tentang mereka kebanyakan yang hepi-hepinya, gak sedikit juga yang ngeselinnya tapi yang sering muncul adalah yang bodor-bodornya.

Sebagaimana mahasiswa yang isinya bukan cuma main doang,kita juga sering belajar bareng, ngerjain tugas bareng bahkan saling bertukar informasi ketika ujian bareng. Kecuali satu, ada yang kalau tiap ujian tiba-tiba duduknya udah pindah ke sebelah genk anak pinter. Wkwkwkwk.. Jangan ditiru ya adik-adik..

Pernah juga kita "cabut" bareng, cuma buat makan siang di pinggir jalan depan Gedung Sate. Hahaha..  Gak banyak sih moment barengan pergi-pergi gitu sama Cheezy, soalnya dulu saya lagi asik-asiknya jadi penyiar. Jadi suka gak bisa ikut gitu karena bentrok sama jadwal siaran atau acara radio lainnya. Tapi kalau sama beberapa orang personil sih banyak hal memorable yang saya inget. Semisal naik motor boncengan bertiga pas lagi hujan deras. Hahahaha..kacau.. Atau ngakak gak jelas di kost-an salah seorang teman sampai gak bisa bangun dan ngayal suatu saat pengen jadi penulis novel terkenal. Hahaha.. Mudah-mudahan khayalan positif di masa muda bisa jadi doa, tinggal tunggu waktu dan jalan dari Allah. Aamiin.

Yang paling saya tunggu-tunggu juga adalah tiap kali abis lebaran. Si Fiqi selalu bawa rendang dan keripik buatan Amaknya. Orisinal dan enak banget sampai pengen nangis. Sampai ngidam juga pas lagi hamil, untung fiqi baik mau bawain rendangnya. Hihihi.. Oia, salah satu kekacrutan yang paling fenomenal adalah kita ngumpul bareng di salah satu coffee shop di Bandung dan kita di sana main Uno. Heboh banget.. Saking hebohnya kayaknya sih sampai ngeganggu kenyamanan orang lain. Soalnya setelah kejadian itu di coffee shop tsb ada aturan yang terpampang nyata yaitu gak boleh kartu jenis apapun di situ. Hahaha..masih untung kita ga di-blacklist.

Secara gak sadar, masa muda saya dipenuhi mereka. Walaupun tak semua cerita kita bagi rata. Tak semua tahu tentang cerita dan hati saya yang sesungguhnya. Begitupun saya, tak tahu banyak cerita dan perasaan sesungguhnya dari tiap individu. Hanya segelintir yang saya tahu, begitupun mereka. Saya harap seiring kedewasaan, kita bisa lebih toleran terhadap kondisi dan perasaan individu lain. Biarlah masa muda yang penuh keegoisan, masa dewasa jangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun