Siapa yang tahu daun Tempuyung? Sebuah tumbuhan yang biasa tumbuh sembarang; di kebun, di pinggir parit, bahkan tumbuhan ini bisa tumbuh di sela-sela tembok pembatas jalan. Bunganya bagus, berwarna kuning. Kalau bunganya sudah tua dan mengering, akan mirip sekali dengan bunga Dandelion. Namun jangan sampai salah, daun Tempuyung lebih bergerigi dibandingkan dengan daun bunga Dandelion.Â
Siapa sangka tumbuhan Tempuyung yang memiliki nama ilmiah Sonchus Arvensis ini banyak sekali manfaatnya.Â
Sering dianggap sebagai rumput pengganggu, ternyata memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Tidak terkecuali untuk ayah saya dan keluarga besar yang sejak dulu memang terbiasa mengkonsumsi obat herbal yang berasal dari tanaman di sekitar rumah.
Bagi ayah terutama, daun Tempuyung yang ajaib ini sudah menjadi penolong dan obat herbal keluarga sejak lama.
Sore itu saya melihat ayah menuangkan air dari panci rebus ke dalam gelas kaca. Wadah transparan itu menunjukkan warna airnya yang sedikit hijau. Ketika saya bertanya itu air apa, ayah menjawab kalau itu air rebusan daun Tempuyung.Â
"Lagi sakit pinggang," jawabnya lagi.
Ternyata ibu pun sama-sama mengkonsumsi air rebusan daun Tempuyung ketika merasa kelelahan, atau pinggangnya mulai terasa. Ibu bilang, setelahnya bisa tidur dengan nyenyak.Â
"Pinggang yang kaku menjadi kembali normal setelah meminum air rebusan itu," katanya.Â
Saya sendiri masih ingat, dari dulu Ayah dan ibu selalu memanfaatkan tanaman herbal sebagai obat alami pendamping kesehatan keluarga. Sejak kecil pun saya dan adik-adik disuguhi buku bacaan tentang manfaat tanaman-tanaman yang ada di sekitar kita dan khasiatnya untuk kesehatan.