Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

6 Cara agar Kesehatan Jiwa Lebih Terjaga

30 Agustus 2021   21:04 Diperbarui: 31 Agustus 2021   07:13 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unsplash/Mahbod Akhzami

Banyak bergaul memang baik. Tidak memilih-milih teman pun merupakan salah satu sikap yang disukai banyak orang. Namun ternyata tidak semua jenis lingkungan bisa menerima kehadiran kita dengan baik. Jika suatu lingkungan pertemanan tidak membuat kita nyaman, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk tetap berada di sana. Kita berhak memilih lingkungan sendiri, yang menerima kita dengan baik. Sebuah pengakuan dan penghargaan dari sekelompok teman akan menjadi mood booster dan support sistem yang baik untuk hidup dan kebahagiaan.

2. Selektif memilih teman

Setelah memilih lingkungan yang tepat, memilih teman pun perlu dilakukan. Semakin dewasa seseorang lebih membutuhkan sedikit teman jika dibandingkan ketika anak-anak dan remaja. Pilihlah teman yang benar-benar bisa mendukung kemajuan hidupmu dan bisa diajak berbagi cerita bahkan yang memberi kita motivasi saat jatuh dan berada di titik terendah.

Tidak akan berdosa kok ketika terpaksa meninggalkan teman yang tidak memberi kita value. Tinggalkan saja teman yang hanya mengajak ha ha hi hi, pamer kekayaan, atau paling rajin ngajakin ngerumpi, itu sama sekali tidak membuat kita lebih baik.  

Carilah teman yang bisa diajak diskusi, bicara hal-hal baik, teman yang mau saling mengingatkan dan menegur jika melakukan kesalahan.

3. Ubah mindset

Bullying, cacian, cibiran dan pendapat negatif yang berasal dari orang yang tidak menyenangi kita tentunya sedikit banyak akan memberi pengaruh pada kesehatan mental. Apalagi ketika kita sering berada dalam lingkungan yang salah.

Stop, jangan terlalu ambil pusing apa yang mereka katakan. Mulailah ubah pola pikir, bahwa di dunia ini tidak semua orang akan menyukai kita. Fokuslah kepada mereka yang menghargai kita dan fokus kepada tujuan-tujuan hidup. Jangan pernah menghabiskan energi untuk memikirkan perkataan orang.

Kita tidak akan pernah bisa mengunci mulut orang lain dan membendungnya agar tidak mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan. Fokus saja kepada apa yang bisa kita lakukan. Jika mereka tidak bisa berhenti mengucapkan kata-kata yang tidak menyenangkan, maka kita lah yang harus terus belajar menutup telinga dan tidak lagi mendengarkan apa yang tidak seharusnya didengarkan.

4. Cari komunitas yang satu frekuensi

Lingkungan toxic memang menyebalkan. Jangan terlalu lama tinggal di sana, kesehatanmu jiwa kita lebih penting daripada pendapat buruk mereka ketika kita meninggalkan lingkungan dan berpindah kepada lingkungan yang lebih menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun