Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KPI STAIPI Siap Menjawab Tantangan Zaman

30 Juli 2020   09:52 Diperbarui: 30 Juli 2020   10:46 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nurdin Qusyaeri, M.Si. Kaprodi KPI Staipi (kiri) | dokpri

Masa revolusi industry 4.0 menuntut manusia untuk senantiasa mengikuti arus perkembangan zaman. Dimana masa ini semua aspek dikuasai oleh teknologi. Sebentar saja lengah menyimak dan menyeimbangkan kemampuan serta skil diri di dunia digital, maka akan sangat jauh tertinggal dan tergerus oleh zaman. 

Maka dari itu jangan pernah menjadi manusia yang kadaluarsa, alias manusia yang tidak lagi diperhitungkan dan dianggap tidak bisa berdaya guna dalam masa ini. Namun seiring dengan itu pula perlu adanya benteng kuat untuk memfilter semua informasi dan segala kemudahan yang ada. 

Sebagai 'generasi Z' yang hidup lebih lama di zaman 4.0 ini, selayaknya menjadi generasi yang jauh lebih siap menghadapi tantangan zaman dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Beberapa keterampilan harus dikuasai agar tetap mampu mengikuti roda putaran zaman. 

Keterampilan memecahkan masalah yang rumit dan kompleks, berpikir kritis, kemampuan bersosialisasai, menyampaikan gagasan dengan lisan dan tulisan, berorasi dan berpidato di depan orang untuk meyakinkan, pengambilam keputusan, dan kemampuan negosiasi pun perlu dimiliki untuk menyeimbangkan diri dalam mengikuti perkembangan zaman. 

Keterampilan itu tentunya tidak serta merta didapatkan begitu saja. Dibutuhkan wadah yang mampu membekali para generasi muda agar siap menghadapi kehidupannya yang lebih nyata. Perlu adanya lembaga yang mengantarkan anak muda memiliki keterampilan tersebut. Kuliah dan berorganisasi adalah salah satu cara jitu untuk melatih keterampilan-keterampilan tersebut. 

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) kampus Sekolah Tinggi Agama Islam bandung atau lebih dikenal dengan sebutan STAIPI Bandung yang beralamat di jalan Ciganitri No. 2 Cipagalo Bojongsoang Kabupaten Bandung Jawa Barat, memberikan solusi untuk melatih dan membekali generasi muda dalam menjawab tantangan zaman.

Program studi KPI STAIPI yang saat ini dipimpin oleh Nurdin Qusyaeri, M.Si sebagai Kaprodi, telah berkomitmen untuk tetap bersemangat dalam menempa mahasiswa agar siap bersaing di dunia global. Akan tetapi tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Hal itu tergambar jelas pada visi dan misi KPI STAIPI Bandung.

Adapun visinya berbunyi,  "Visi: Mempersiapkan sarjana Komunikasi  yang unggul, serta mengembangkan ilmu-ilmu komunikasi dan penyiaran berdasarkan ajaran Islam dan terwujudnya Prodi komunikasi dan Penyiaran Islam di tahun 2030 menjadi Program Study unggulan di Jawa Barat."

Program Studi KPI STAIPI Bandung memiliki banyak keunggulan yang tidak dimiliki oleh kampus lain. Di antaranya adalah, selain membekali keterampilan tentang ilmu komunikasi dan sosial, mahasiswa pun diberikan bekal untuk menguasai ilmu dan pendekatan keagamaan. Hal ini bentuk nyata bahwa menghadapi zaman sekarang tidak melulu harus kuat pengetahuan semata, tetapi harus tetap dibentengi oleh karakter (imtak) agar bisa menjadi benteng diri di masa yang serba instan ini. Mahasiswa KPI STAIPI dibekali dengan perspektif keagamaan, yang tentunya akan sangat berfaedah bagi mereka.  Baik dalam kehidupan pribadinya, maupun untuk studi dan karirnya ke depan.

Adapun ilmu yang dipelajari di Program Studi KPI STAIPI yang bisa dijadikan andalan untuk menjawab tantang zaman di antaranya adalah, Teknik Produksi Pers Dakwah, Teknik Penulisan Artikel, Teknik Produksi TV dan Radio, Teknik Produksi TV dan Radio, Teknik Produksi Film Dakwah, Desain Komunikasi Visual (DKV), Pendidikan Anti Korupsi, Komunikasi Politik, Public Speaking, Public Relation/Periklanan, Cinematografi dan banyak lagi, tentunya bisa membuat anak muda semakin hebat dan melek teknologi penyiaran, tetapi tetap berpegang teguh pada ajaran luhur Islam. Semoga bermanfaat.                                    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun