Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Biarkan Mereka Merusak Kebahagiaanmu

3 Februari 2020   11:29 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:38 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun ternyata sang lelaki tetap saja mengejar dan menghujani perhatian kepadanya sampai sang perempuan merasa risih sendiri. Sementara ia tidak berani bersikap lebih tegas lagi karena ia tahu hal itu akan memberikan pengaruh besar bagi suhu suasan kerjanya. 

Keaadaan tidak lago kondusif jika sang lelaki marah. Akibatnya, ia rela mengorbankan dirinya, untuk tetap membiarkan sang lelaki melancarkan 'usaha pedekate'nya itu. Hari-hari terasa berat. Ia tidak menginginkan hal itu terjadi. Namun tidak ada pilihan lain. Akhirnya perempuan itu stress sendiri.

Hallo, jika dilihat dari contoh kasus di atas betulkah orang-orang jahat kepada kita? Mereka yang jahat, atau kamu yang justru terlalu baik dan bodoh? Mengapa saya mengatakan demikian? 

Karena menurut pengalaman dan pengamatan, orang-orang yang begitu stress dengan keadaan dirinya itu sebentulnya dibentuk oleh pola pikirnya sendiri. Adapun cara mengatasinya, bisa kita cob acara-cara di bawah ini:

1. Pahami bahwa semua orang punya hak yang sama

Kita tidak bisa mengontrol sikap orang lain kepada kita. Terserah mereka mau berbuat apa. Karena mereka pun memiliki hak untuk berbuat apa saja yang mereka inginkan. 

Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah bagaimana caranya agar kita bisa tetap sadar dan 'waras' di tengah-tengah perlakuan orang yang beragam kepada kita. Jangan selalu menyalahkan orang lain.

2. Diri sendiri adalah prioritas

Bukan untuk bersikap egois. Namun tanamkan bahwa siapapun memiliki hak berbuat, tidak terkecuali diri kita sendiri. Kalau mereka bisa 'setega' itu kepada kita, menagapa kita pun tidak melakukannya. Ingat, hati kita lebih berhak diperhatikan daripada terus menerus memerhatikan dan menjaga perasaan orang lain. Siapa lagi yang bisa benar-benar menjaga hati dan perasaan kita kecuali diri kita sendiri.

3. Belajarlah bersikap tegas pada mereka

Jangan biarkan mereka menyakiti kamu berkali-kali. Jika merasa tersakiti, maka lawanlah! Kemukakan keluhan dan ketidak nyamananmu kepada mereka agar mereka mengerti. Kadang-kadang, di dunia ini banyak orang yang tidak paham dengan sebuah sikap, tetapi harus dijelaskan dengan kata-kata yang pas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun