Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan Usai, Masjid Masih Tetap Buka

7 Juni 2019   14:03 Diperbarui: 7 Juni 2019   14:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesjid Agung Al Muhajirin Panawangan Ciamis | dokpri

Ramadan telah berakhir. Hari raya Idulfitri pun sudah berlalu, walaupun masih sangat terasa lekat suasana hangatnya. Sebagian umat muslim memanfaatkan rangkaian libur Idulfitri untuk bersilaturahmi, mengunjugi tempat wisata, serta reuni dengan sahabat dekat masa sekolah/kuliah dulu.

Namun kesibukkan tradisi Idulfitri kadang begitu meyita waktu kita. Banyaknya makanan lezat yang disantap membuat lupa bahwa ada kesehatan yang harus dijaga. Perjalanan jauh bersilatirahmi dan kesibukkan lain pun membuat lelah yang luar biasa, solat fardu menjadi telat waktu. 

Bukan hanya itu, yang semula pada bulan Ramadan rajin ke mesjid, melaksanakan solat tepat waktu, membaca kitab suci dengan semangat menggebu menghabiskan separuh waktu, menjadi kembali terlena dengan kemerdekaan usai jadwal puasa. Padahal, Allah tidak membuat pahala terhenti begitu saja. Tetap banyak pahala yang akan didapatkan seandainya rutinitas yang kerap dilakukan selama bulan Ramadan itu tetap terjaga. Karena kemenangan yang sebenarnya bukan hanya tentang lulus puasa sampai adzan magrib selama satu bulan lamanya. Kemenangan yang sebenarnya adalah yang bisa tetap menjaga ketakwaannya setelah Ramadan tiada.

Disiplin solat lima waktu misal. Bagi kaum laki-laki merupakan sebuah kewajiban untuk melaksanakannya di mesjid secara berjamaah. Sesuai dengan Firman Allah Subhanhu Wa Taala yang berbunyi,

"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'."
(QS. Al-Baqarah: 43) 

Rukuklah dengan bersama orang-orang yang ruku, menurut tafsir maksudnya adalah kewajiban solat berjamaah di mesjid.

Lelaki yang hebat adalah lelaki yang selalu ringan melangkahkan kakinya ke mesjid untuk solat berjamaah, terutaman di waktu subuh. 

Sedangkan bagi kaum perempuan, tidak ada kewajiban untuk solat di mesjid. Tempat sebaik-baiknya untuk solat perempuan adalah di rumahnya. Hanya saja, jika perempuan hendak pergi ke mesjid maka tidak boleh melarangnya. 

Hal itu sesuai dengan hadis Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. 

Dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sebaik-baik masjid bagi para wanita adalah di bagian dalam rumah mereka."
(HR. Ahmad, 6: 297. Dihasankan oleh Syaikh Syu'aib Al-Arnauth)

Dari dalil dan hadis di atas jelas sudah, walaupun Ramadan sudah berlalu, kewajiban solat di mesjid bagi kaum laki-laki tidak berubah sampai kapanpun. Kewajiban solat berjamaah di mesjid bukan sebatas karena melaksanakan solat qiamullail terawih. Melainkan harus dilakukan setiap waktu solat fardu.

Baiklah, semoga semangat solat berjamaah di mesjid tidak pernah luntur walaupun Ramadan sudah berlalu. Puasa selesai, mesjid tetap buka sepanjang masa. Semoga kita tetap semangat menjalankan solat fardu tepat waktu, dan amalan-amalan baik yang dilakukan selama bulan suci Ramadan. Semoga bermanfaat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun