Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Luar Biasa, Hj. I. Kurniasih Sang Doktor dari Pramuka UIN Sunan Gunung Djati Bandung

1 Januari 2019   10:53 Diperbarui: 8 Januari 2019   13:15 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber poto: Koleksi pribadi

Senin pagi di penghujung tahun 2018 adalah hari yang bersejarah di dunia akademik UIN Sunan Gunung Jadi Bandung. Kampus ini menggelar sidang terbuka promosi doktor. Kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah yang hari itu telah menyelesaikan sidang dan mengdapatkan gelar yang sangat membanggakan.

Tidak terkecuali dengan Teh Hajah. Begitu sapaan akrab kami kepadanya. Beliau adalah seorang perempuan tangguh, hebat dan inspriratif di gugus depan Pramuka UIN Bandung. Salah satu Pembina pramuka yang ternyata melakukan penelitian di bidang yang sangat dicintainya. Sungguh pramuka telah mendarah daging baginya, sehingga Pramuka pula yang telah mengantarkanynya mendapatkan gelar Doktor.

Sumber Poto : Koleksi Pribadi
Sumber Poto : Koleksi Pribadi
Sidang yang dipimpin oleh direktur Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. DR. H. Agus Salim Mansyur, M.Pd. berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam tersebut berjalan dengan lancar. Dr. H. U. Moch. Muchtar, Ms.i., mantan bupati Sukabumi periode 1995-2000 terlihat hadir di sana. Beberapa pelatih dan anggota pramuka turut menyaksikan prosesi sidang dengan perasaan bangga, karena I. Kurniasih mampu menjawab dengan baik semua pertanyaan dari para menguji (Prof. Dr. Nanat Patah Natsir, Ms., Prof. Dr. Supiana, M.Ag., dan Dr. Andewi Suharti, M. Ag).

Imas Kurniasih menyampaikan hasil peneliatiannya yang berjudul Efektifitas Penddikan Agama Islam Melalui Pendidikan Kepramukaan (Penelitian di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Cabang/Pusdiklatcab Kota Bnadung) di prosesi sidang terbuka. 

Dengan simpulan hasil penelitiannya yaitu, pertama responden 100% setuju apabila dalam SKU dicantumkan materi Pendidikan Agama Islam (bagi yang beragama Islam). Sebanyak 95.8 % responden setuju jika dalam Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Penegak, terdiri dari ketegori; Muadzin, Solat, Qori, Khutbah. Kedua hal tersebut berkaitan dengan konteks tujuan pembelajaran Pramuka untuk meningkatkan iman dan taqwa.

Simpulan yang kedua, 100% responden setuju program kegiatan kepramukaan Golongan Pramuka Penegak mengandung unsur kegiatan Pendidikan Agama Islam (seperti solat berjamaah di perkemahan, dan lomba keagamaan). Pembiasaan solat berjamaah, kultum, membaca al-Qur'an selalu dilaksanakan dengan baik saat latihan rutin atau kegiatan di alam terbuka (berkemah). Ketika berkemah di alam terbuka, keyakinan peserta didik  bertambah terhadap kebesaran sang pencipta.  

Simpulan ketiga, 100% responden menyatakan bahwa proses pendidikan agama Islam dalam kegiatan kepramukaan selama ini sangat menarik. Hal itu diakrenakan metode pembelajaran PAI dalam kegiatan kepramukaan beragam (terdiri dari teori, praktik dan belajar sambil melakukan). Selama proses penyampaian materi PAI oleh Pembina sebanyak 94,4% peserta didik memahami secara maksimal. Simpulan lainnya adalah mengenai angka-angka statistic hasil penelitian tentang proses evaluasi dan keunggulan kegiatan kepramkaan.

Dari hasil-hasil penelitian tersebut Dr. I. Kurniasih yakin bahwa metode kepramukaan adalah metode pembelajaran yang mampu meningkatkan pemahaman peserta didik dalam bidang Pendidikan Agama Islam. Saran yang beliau sampaikan kepada para Pembina pramuka adalah, hendaknya semua pelatih memahami dan mengkaji Tujuan Pendidikan Nasional dalam Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Prinsip Dasar Kepramukaan, serta berbagai metode kepramukaan. 

Pembina Pramuka atau pelatih, hendaknya selalu membuat rencana khusus sebelum menyampaikan pelatihana agar peroses latihan menjadi lebih terarah dan membuahkan hasil yang maksimal.

Dr. I. Kurniasih juga menyarankan lembaga Pusdiklatcab Kota Bandung khususnya agar proses rekrutment pelatih menggunakan kriteria yang jelas, serta memberikan kesempatan yang sama pada setiap Pembina untuk menjadi seorang pelatih, dengan kompetensi minimal pelatih yang dapat ditempuh dengan proses yang wajar. Hal ini agar kebutuhan pelatih yang kompeten di setiap ranting terpenuhi.

Sebuah hal yang menarik yaitu, para promotor, Prof. Dr. H. A. Tafsir (ketua Promotor), Prof. Dr. Jana Tjahjana Anggadireja (dari Lemhannas RI, Andalan Nasional Wakil Ketua Komisi Perencanaan dan Pengembangan ), dan Prof. Dr. H. A.afif Muhammad, MA.,  menyatakan kebanggaannya kepada I. Kurniasih atas hasil penelitiannya. Kemudian memberikan saran yang sangat luar biasa, bahwa hasil penelitian ini harus mampu direalisasikan kepada keberlangsungan pendidikan kepramukaan di Indonesia. Terutama Pramuka yang beragama Islam.

Besar harapan I. Kurniasih, bahwa pada setiap kegiatan kepramukaan nilai-nilai agama Islam tetap ditanamkan dalam bentuk pembiasaan-pembiasaan yang baik, tidak terkecuali saat peserta didik berada di lapangan. Misalkan saja dalam kegiatan perkemahan, solat lima waktu tidak boleh ditinggalkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun