(Yogyakarta, 14 Juli 2020) Penyebaran Virus Corona atau SARS-Cov-2, virus yang menyebabkan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), hingga kini terus mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek. Tidak terkecuali aspek Pendidikan. Setelah mempertimbangkan berbagai perubahan yang terjadi pada masa pandemi, Universitas Sebelas Maret memutuskan untuk mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring (online). Kegiatan tersebut bertemakan "KKN UNS TANGGAP WABAH COVID-19 Batch II". Mahasiswa UNS yang terdaftar dalam kegiatan tersebut secara resmi diadakan pelepasan dan sekaligus dimulai pada tanggal 15 Mei 2020. Kemudian resmi ditutup tanggal 30 Juni 2020. Lokasi kegiatan ini ditetapkan sesuai dengan domisili mahasiswa, untuk memudahkan pelaksanaan selama masa pandemi.
Dian Sitorus, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, angkatan 2017, turut antusias berpartisipasi dengan bimbingan dosen pembimbing lapangan Bapak Drs. Agr. Sigit Prastowo, S.Pt., Msi dalam program KKN tahun ini. Selama kurang lebih sebulan, ia melaksanakan program-program kerja yang ia persiapkan sebelum terjun langsung ke lokasi. Lokasi yang menjadi target pelaksanaannya adalah RT 27 RW 09, Kelurahan Muja-muju, Kecamatan Umbulharjo II, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dian mengambil tema "Supporting Pemahaman Masyarakat terhadap Bahaya Penularan COVID 19 melalui Himbauan Stay at Home serta Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)", karena dirasa paling tepat untuk diterapkan pada lokasi KKN-nya.
Menurut Dian, dengan perkembangannya yang sangat dinamis, masyarakat Indonesia perlu bersikap awas dan tanggap dalam menghadapi virus ini. Untuk itu, perlu akses informasi yang dapat menjangkau tiap-tiap masyarakat dalam upaya memutus rantai penularan COVID-19. Informasi tersebut mencangkup istilah-istilah terkait COVID-19, cara-cara pencegahan penularan virus, Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta informasi terkait penerapan protokol-protokol pemerintah dalam menghadapi wabah COVID-19. Sepanjang pengamatan yang dilakukannya, sebagian masyarakat setempat sudah tertib melakukan imbauan-imbauan yang diberikan pemerintah. Akan tetapi, lamanya warga setempat tinggal di rumah, menyebabkan beberapa kalangan muda dan anak-anak di lokasi tersebut merasa jenuh dan tidak sabar untuk melakukan aktivitas di luar rumah.
Sejalan dengan kenormalan baru yang dikemukakan pemerintah, masyarakat berangsur-angsur diberi kelonggaran untuk melakukan aktivitas di luar rumah, selama kegiatan tersebut memang penting dilakukan tanpa melupakan protokol kesehatan yang secara ketat diterapkan. Dengan kondisi ini, program-program yang dilakukan mahasiswi tersebut mencangkup: (1) Penyebaran Informasi pencegahan COVID-19 secara online melalui media sosial; (2) Pembuatan Tempat cuci Tangan; dan (3) Pembagian Buku Saku mengenai Persiapan Menghadapi Masa Pandemi, Cairan Antiseptik, serta Masker Kain. Sosialisasi atau pemberian informasi terkait pemahaman masyarakat terhadap COVID-19 pun selalu dikemas semenarik mungkin agar setiap kalangan tidak jenuh dan selalu memperhatikan materi yang disampaikan.
Selama kurang lebih sebulan ia menyukseskan program-programnya, tiap kegiatan disambut positif oleh warga RT 27 RW 09. Bahkan meski kegiatan KKN ini dilakukan secara individu, warga setempat juga tidak enggan membantu selama kegiatan tersebut direalisasikan. "Merasa terbantu sekali ya. Diharapkan setelah adanya bantuan KKN, masyarakat semakin patuh dan menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya," ujar Bu Ari, salah satu warga setempat (Selasa, 23 Juni 2020).
Melalui pelaksanaan KKN ini, diharapkan warga setempat semakin optimis dan selalu bersiap untuk menjalani kehidupan baru yang berdampingan dengan adanya COVID-19.
