Mohon tunggu...
Dian Satriani
Dian Satriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga, NIM 20107030121

Jadilah Galak Dan Pantang Menyerah, Karena Tidak ada kesuksesan tanpa penderitaan. sesering apapun kamu disakiti dan di kecewakan jadi Orang Baik Adalah Kewajiban. Tetaplah Berpetualang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cara Mengatasi Toxic Relationship ala Eric Berne

30 Mei 2021   13:46 Diperbarui: 30 Mei 2021   13:51 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kamu selalu direndahkan, diperlakukan tidak adil, atau menjadi sasaran amarah oleh pasangan? Jika iya, kemungkinan kamu sedang berada dalam toxic relationship.

Toxic relationship atau yang disebut hubungan beracun sering terjadi pada mereka yang sedang menjalani hubungan pacaran atau percintaan. Hubungan ini tidak sehat untuk diri sendiri dan orang lain. Seringnya banyak yang tidak menyadari dan bahkan mempertanyakan hubungan mereka termasuk toxic relationship atau bukan.

Toxic relationship sudah bukan menjadi suatu hal yang asing lagi karena sudah banyak di media sosial maupun media yang membahas tentang isu ini. Walaupun toxic relationship ini bisa terjadi oleh siapa saja, namun berdasarkan hasil penelitian, toxic relationship ini justru umumnya dialami oleh kalangan remaja dengan rentang usia 18-20 tahun.

Bila kita melihat remaja adalah masa peralihan dari usia anak-anak menuju usia yang dewasa. Pada realitanya usia remaja ini dapat membahayakan diri mereka sendiri, karena di usia itu remaja belum mampu untuk mengontrol perasaannya dengan baik. Hal itu dapat berpengaruh pada perilakunya, mereka akan cenderung melakukan sikap- sikap negatif karena tidak mampu mengontrol stress yang mereka rasakan. Bila kita lihat dampaknya itu bisa seperti mereka akan menjadi lebih agresif pada lingkungan sekitarnya.

Secara disadari maupun tidaknya sebenarnya Toxic Relationship ini sangat memberikan

pengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Semakin lama berada dalam suatu hubungan yang toxic maka akan semakin besar kemungkinan seseorang akan mengalami stress, depresi, dan gangguan kecemasan.

Cinta memberikan berbagai dampak dari positif hingga negatif. Ketika kebutuhan antar pasangan terpenuhi, maka cenderung memberikan dampak yang positif bahkan membantu pasangan untuk mengatasi permasalahan adaptifnya. Dalam keadaan lain, ketika kebutuhan akan cinta antar pasangan tidak terpenuhi, maka cenderung akan menimbulkan banyak permasalahan yang memberikan banyak dampak bagi fisik maupun dari psikologis.

Beberapa tanda toxic relationship yang bisa kamu temukan jika kamu sedang mengalaminya, antara lain:

1. Selalu dikontrol oleh pasangan

Tanda paling jelas dari hubungan yang berbahaya adalah bahwa satu pihak selalu mengontrol yang lain. Misalnya, pasanganmu akan memaksakan kehendaknya pada hidup atau pilihanmu. Apa pun yang kamu lakukan, semuanya tergantung pada perintah atau persetujuannya, bahkan jika keinginanmu tidak sejalan.

2. Sulit untuk menjadi diri sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun