Mohon tunggu...
Dian PermanaPutri
Dian PermanaPutri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mengenal Cucak Ijo yang Semakin Langka

21 Juni 2020   12:37 Diperbarui: 21 Juni 2020   12:41 1959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir oleh Rahmat Effendi pada Januari 2020, terjadi penyelundupan cucak ijo dari Kalimantan Utara sebanyak 207 ekor ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur. Aksi tersebut dibatalkan oleh aparat yang bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur. BKSDA segera melepas selundupan ke alam setelah proses penyidikan. Apabila perdagangan liar dengan jumlah tinggi terus terjadi, diperkiranakan cucak ijo akan punah dalam waktu kurang dari 1 tahun.

Permasalahan kepunahan cucak ijo telah merebak sejak beberapa dekade yang lalu, tetapi belum diperoleh solusi untuk penyelesaiannya. Pemerintah telah membuat peraturan perundang-undangan mengenai konservasi cucak ijo di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Akan tetapi, konservasi tersebut tidak memberikan hasil yang efektif. Populasi cucak ijo di Taman Nasional Baluran bersifat fluktuatif. 

Pada periode pendataan 1920--1970, populasi cucak ijo di area konservasi tersebut menurun drastis hingga spesies tersebut dianggap hilang. Beberapa tahun kemudian, populasi cucak ijo kembali ditemukan dan mengalami peningkatan populasi seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, peningkatannya dianggap kurang signifikan dalam beberapa dekade. 

Berdasarkan hasil penelitian W. Widodo (2009) mengenai keragaman jenis burung di area konservasi Taman Nasional Baluran, populasi cucak ijo dinilai tidak dominan (D<5%). Keragaman jenis dan indeks diversitas burung tersebut di area konservasi yang meliputi hutan alam dan hutan pantai masing-masing hanya sebesar 0,58 dan 0,35. Jumlah indivudu cucak ijo yang ditemukan di Taman Nasional Baluran pada saat itu hanya 20 individu dengan persentase terhadap total individu dari 50 jenis burung di area konservasi tersebut sebesar 2,00%.

Konservasi cucak ijo dinilai belum berhasil. Pernyataan tersebut dibuktikan melalui analisis tren pertumbuhan populasi cucak ijo. Tahun 2016, Bird Life International sebagai organisasi konservasi internasional mengategorikan cucak ijo sebagai spesies Near Threatened (mendekati terancam punah). 

Population trend cucak ijo terus mengalami penurunan. Tahun 2019, IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) memperbarui status populasi cucak ijo menjadi Endangered atau terancam punah. Saat ini, populasi cucak ijo hanya mencapai 26.000 individu. Oleh sebab itu, diperlukan adanya perbaikan metode konservasi untuk menjaga kelestarian cucak ijo dan keseimbangan ekosistem alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun