Mohon tunggu...
Dian Permadi
Dian Permadi Mohon Tunggu... Desainer - Editor

You'll Never Walk Alone

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimalisasi Peran Pengabdian Mahasiswa dalam Memberantas Kemiskinan Indonesia di Era Digitalisasi

3 Juni 2020   08:17 Diperbarui: 3 Juni 2020   08:21 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap tahunnnya BPS rutin merilis publikasi mengenai angka kemiskinan. Saat ini angka kemiskinan di Indonesia per 31 Maret 2019 sebesar 9,41 persen, itu berarti dari total populasi seluruh warga negara Indonesia berjumlah 270 juta ada kurang lebih 25 juta orang. Kemiskinan itu sendiri adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Bila dilihat dari perkembangannya dari setiap jamannya sejak pasca kemerdekaan persentasi kemiskinan di Indonesia terus menurun dari semula di angka 60% di Era presiden Ir. Soekarno. Namun apakah itu menandakan Indonesia dalam jalur yang benar menuju mensejahterakan seluruh warganya? Belum tentu, karena perlu diketahui populasi warga Indonesia meningkat setiap tahunnya dari awal kemerdekaan berjumlah hanya 100 juta jiwa dan tantangan jaman selalu berubah-rubah seperti saat ini distrupsi era digital dimana banyak pekerjaan manusia yang diganti robot atau mesin. Masalah tersebut diperparah dengn bonus demografi pada tahun 2030 an dimana akan terjadi ledakan penduduk usia produktif.

Melihat dari fakta dan permasalahan tersebut, kemiskinan akan menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia bila tidak ada solusi kongkret dalam pemberantasan kemiskinan. Lalu kepada siapa harus dibebankan hal tersebut? Apakah cukup hanya berpangku tangan kepada pemerintah? Lalu dimana peran para pemuda khususnya para mahasiswa yang padahal setiap tahunnya jutaan dari mereka diwisuda bukan untuk hegemoni ceremonial atau menjadi beban negara sebagai pengangguran, melainkan menjadi tunas muda harapan bangsa untuk merubah Indonesia semakin maju melalui ide dan pemikiran ilmiahnya. Dalam perguruan tinggi ada yang namanya tri dharma perguruan tinggi yang harus dilaksanakan oleh seluruh insan akademis baik itu dosen maupun mahasiswa. Isi dari tri dharma tersebut yaitu:

  1. Pendidikan dan Pengajaran
  2. Penelitian dan Pengembangan
  3. Pengabdian kepada Masyarakat

Maka, jika dilihat dari tiga poin tersebut peran mahasiswa sangat vital dalam membangun bangsa salah satunya dalam hal pengentasan kemiskinan di Indonesia. Untuk poin nomer satu dan dua penulis bisa mengatakan pasti seluruh mahasiswa mampu melaksanakan hal tersebut. Namun di poin tiga tri dharma perguruan tinggi tidak semua mahasiswa bahkan dosen yang mampu melaksanakan pengabdian kepada masyarakat secara optimal. Sulitnya menanamkan kepekaan untuk peduli pada lingkungan sosial menjadi penyebabnya, meskipun sebetulnya banyak program di setiap perguruan tinggi mengenai pengabdian kepada masyarakat seperti KKN (Kuliah Kerja Nyata), P2M (Program Pengabdian Masyarakat , dll. Program-program itu semua dilakukan dengan tujuan menumbuhkan kesadaran kepada mahasiswa bahwa sejatinya mereka berasal dari masyarakat yang akan kembali ke masyarakat lingkungan masing-masing. Dan saat kembali ke lingkungan sosialnya mahasiswa diharapkan mampu mengimplementasikan hasil pendidikan dan penelitian semasa kuliah agar berdampak atau berpengaruh positif terhadap lingkungannya.

Apa sebenarnya pengabdian masyarakat itu ? Pengabdian masyarakat adalah bentuk aktualisasi dan eskalasi potensi dalam diri mahasiswa dengan ilmu yang sudah diterima, alangkah baiknya pengabdian masyarakat dikemas dengan bentuk yang sangat simpel dan sederhana tetapi menjawab permasalahan yang berada di masyarakat dan memiliki efek yang berkelanjutan.Agar pengabdian masyarakat dapat optimal perlu dilakukan optimalisasi dan evaluasi mengenai program pengabdian masyarakat agar program tersebut tidak sia - sia sekedar berpindah tidur dan makan saja. Langkah-langkah yang dapat dilakukan agar program pengabdian masyarakat optimal khususnya dalam membantu pengentasan kemiskinan yaitu:

  1. Mahasiswa harus memberikan program yang bernilai edukasi (pendidikan) dan impresi (kesan) yang pada akhirnya dapat berguna untuk kesejahteraan masyarakat dalam kurun waktu yang lama, sekalipun mahasiswa itu telah ditarik oleh kampus masing-masing.
  2. Membuat program yang kesannya dapat bertahan lama (jangka panjang). Semisal, apabila dalam suatu desa memiliki potensi hortikultura yang baik seperti kelapa namun belum dioptimalkan potensinya oleh masyarakat, maka mahasiswa harus mengedukasi masyarakat agar dapat mengoptimalkan potensi tersebut. Sehinhga meskipun mahasiswa telah kembali ke kampus, masyarakat masih dapat menggali/mengolah potensi kelapa ini secara mandiri. Ini lebih berguna daripada langsung menyodorkan uang.
  3. Mahasiswa mesti berkoordinasi dengan pemerintah setempat (desa/lurah) terkait Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) desa, agar program yang dibawa mahasiswa tidak bersebrangan dengan program di masyarakat yang sudah ada.
  4. Memanfaatkan teknologi di era digitalisasi saat ini dalam pelaksanaan program pengabdian di masyarakat.

Kemiskinan di Indonesia akan terus ada dan sulit teratasi bila tidak ada sinergi bersama antara pemerintah dengan para lembaga lain baik itu lembaga sosial, pendidikan dan para pemikir generasi muda khususnya mahasiswa. Mahasiswa harus menyadari peran mereka sebagai tunas muda harapan bangsa untuk merubah Indonesia semakin maju melalui ide dan pemikiran ilmiahnya untuk kemudian diimplemantasikan melalui pengabdian kepada masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun