Mohon tunggu...
Dian Nitasari
Dian Nitasari Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Leadership Senin & Kamis 07.30

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bagaimana Gaya Hewlett-Packard (HP) dan Oracle dalam Menangani Konflik?

5 Agustus 2021   08:46 Diperbarui: 5 Agustus 2021   08:52 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: pexels.com

Di dalam sebuah organisasi terjadinya sebuah konflik tidak bisa dihindari, baik konflik yang terjadi antara atasan dengan bawahan, konflik antara sesama karyawan, ataupun konflik antara satu organisasi dengan organisasi lain.

Menurut Max Wber 1968 "Hubungan sosial disebut sebagai konflik apabila sepanjang tindakan yang ada di dalamnya secara sengaja ditujukan untuk melaksanakan kehendak satu pihak untuk melawan pihak lain. Dengan demikian, konflik merupakan suatu hubungan sosial yang dimaknai sebagai keinginan untuk memaksakan kehendaknya pada pihak lain" dan juga terdapat definisi konflik lainnya Pengertian Konflik

Jika terjadi konflik antara satu organisasi dengan organisasi lain maka konflik dapat merusak salah satu organisasi, bahkan dapat menghancurkanya, akan tetapi dengan adanya konflik tidak selalu negatif tetapi juga konflik dapat membawa hal positif seperti membawa banyak kemajuan, terdapat inovasi dan kreatifitas. Sehingga cara pemimpin dalam menangani konflik sangatlah diperlukan, karena setiap pemimpin memiliki gaya yang berbeda-beda dalam menangani konflik. Tentu saja cara managani konflik disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada di dalam organisasi tersebut.

Terdapat beberapa gaya untuk menangani konflik:

  1. Gaya mendominasi (cara saya), merupakan gaya menangani konflik yang mencerminkan ketegasan untuk digunakan ketika tindakan cepat dan tegas diperlukan dengan cepat untuk mengatasi keadaan darurat atau pemotongan biaya mendesak.
  2. Gaya menghindari (tidak mungkin), merupakan gaya menangani konflik yang tidak mencerminkan ketegasan atau kerja sama, cara ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah sepele, ketika tidak ada peluang untuk menang, ketika penundaan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi diperlukan, atau ketika gangguan akan memakan biaya.
  3. Gaya kompromi (setengah jalan), merupakan gaya menangani konflik yang mencerminkan tingkat ketegasan dan kerja sama yang moderat, gaya ini dapat digunakan jika  tujuan di kedua belah pihak sama pentingnya, ketika lawan memiliki kekuatan yang sama dan kedua belah pihak ingin membagi perbedaan, atau ketika orang perlu sampai pada solusi sementara atau bijaksana di bawah tekanan waktu.
  4. Gaya akomodatif (cara Anda), merupakan gaya menangani konflik yang mencerminkan tingkat kooperatif yang tinggi, yang bekerja paling baik ketika orang menyadari bahwa mereka salah, ketika suatu masalah lebih penting bagi orang lain daripada diri sendiri.
  5. Gaya berkolaborasi (cara kami), merupakan gaya menangani konflik yang mencerminkan tingkat ketegasan dan kerja sama yang tinggi, gaya ini dapat digunakan untuk memungkinkan kedua belah pihak untuk menang, meskipun perlu dilakukannya proses tawar-menawar dan negosiasi. Gaya berkolaborasi menjadi penting ketika kedua rangkaian masalah terlalu penting untuk dikompromikan, ketika wawasan dari orang yang berbeda perlu digabungkan menjadi solusi keseluruhan, dan ketika komitmen kedua belah pihak diperlukan untuk sebuah konsensus.

Contoh Konflik antara Hewlett-Packard (HP) dan Oracle

Terdapat contoh konflik yang terjadi antara Hewlett-Packard (HP) dan Oracle, dimana perusahaan ini telah menjadi partner selama lebih dari 20 tahun dan telah berkomitmen untuk terus bekerjasama, agar mampu memberikan produk terbaik bagi konsumennya.

Konflik tersebut terjadi karena berhentinya Mark Hurd selaku CEO dari Hewlett-Packard (HP), yang berhenti karena terkena isu pelecehan seksual, dan setelah berhentinya Mark Hurd ia direkrut oleh Oracle. Sehingga timbulah konflik antara Hewlett-Packard (HP) dan Oracle.

Lalu gaya manakah yang digunakan untuk menangani konflik tersebut?

Gaya yang digunakan dalam menangani konflik antara HP dan Oracle yaitu gaya kompromi, dengan berkomprominya HP dengan Oracle dapat mencerminkan tingkat ketegasan dan kerja sama yang moderat, dimana kedua perusahaan memiliki tujuan yang sama pentingya, dan juga menginginkan  solusi atau bijaksana di bawah tekanan waktu. Karena kedua perusahaan ini sudah memiliki komitmen sebelumnya maka diperlukan gaya kompromi untuk sebuah konsensus. Akan tetapi dengan sudah adanya hubungan kerja sama antara HP dengan Oracle sebelumnya, dapat dilihat juga bahwa kedua perusahaan ini dalam menangani konflik tidaknya hanya gaya kompromi tetapi juga terlihat gaya kolaborasi. Mungkin gaya kolaborasi tercermin karena memang mereka sudah bekerja dalam jangka waktu yang cukup lama.

Gaya kompromi antara HP dengan Oracle terlihat dari mereka dalam menangani konflik tersebut, dimana mereka sepakat untuk memodifikasi kesepakatan atas pengunduran diri Hurd dari HP. Dengan melepaskan haknya atas 330.177 restricted stock units pada Januari 2008. Dan juga Hurd melepaskan restricted stock units granted di Desember 2009 sebanyak 15.853 saham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun