Mohon tunggu...
Dian Nitasari
Dian Nitasari Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Leadership Senin & Kamis 07.30

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengetahui Keterkaitan Motivasi dengan Herzberg's Two-Factor Theory

29 Juli 2021   15:44 Diperbarui: 30 Juli 2021   18:49 1366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu motivasi?  

Di dalam buku Richard L.Daft yang berjudul "The Leaderships Experience" mengatakan bahwa motivasi merupakan kekuatan baik internal maupun eksternal seseorang yang membangkitkan antusiasme dan ketekunan untuk mengejar tindakan tertentu. 

Tugas menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah, karena dia harus mampu mendorong atau memotivasi pengikutnya, jika karyawan memiliki motivasi yang tinggi atau sudah termotivasi maka hasil kinerja untuk perusahaanpun akan baik.

Motivasi akan timbul, jika keinginan atau kebutuhan seseorang yang belum terpenuhi, maka dia akan termotivasi untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Untuk mengetahui bagaimana motivasi ini dapat memberikan kepuasan kepada karyawan atau malah sebaliknya, maka kita dapat membahas two factor theory. 

Two-Factor Theory Herzberg's

Sumber: https://yashgarg4.blogspot.com/2019/10/herzbergs-two-factor-theory.html
Sumber: https://yashgarg4.blogspot.com/2019/10/herzbergs-two-factor-theory.html

Two Factor Theory merupakan teori yang dicipatakan oleh Frederick Herzberg, dimana teori ini mengatakan bahwa karyawan hanya akan termotivasi untuk melakukan pekerjaannya jika telah puas akan pekerjaannya. Tingkat kepuasan karyawan akan tergantung dua faktor: hygiene factors dan motivators. 

Dikatakan sebagai two factor theory, karena pada teori a terdiri atas dua faktor yang mempengaruhi Motivasi seseorang dalam bekerja, kedua faktor tersebut adalah faktor Motivator dan faktor Hygiene seperti kata Two-factor theory 

Herzberg percaya bahwa terdapat dua dimensi yang sepenuhnya terpisah berkontribusi pada perilaku karyawan di tempat kerja. Dimensi pertama yaitu hygiene factors, melibatkan ada atau tidaknya ketidakpuasan kerja, seperti kondisi kerja, gaji, kebijakan perusahaan, dan hubungan interpersonal. 

Sedangkan motivators, mempengaruhi kepuasan kerja,  motivator ini lebih memfokuskan pada kebutuhan tingkat tinggi dan mencakup pencapaian, pengaturan, tanggung jawab, dan kesempatan untuk tumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun