Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Sehat Pilihan

Peduli Sampah Mulai dari Dapur Kita

21 Februari 2023   02:03 Diperbarui: 21 Februari 2023   13:44 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tumpeng gizi seimbang Kemenkes RI. Sumber : https://kesmas.kemkes.go.id/

Tujuan pembersihan bukan hanya untuk membersihkan, tetapi untuk merasakan kebahagiaan hidup dalam lingkungan itu.-Marie Kondo-

Beberapa waktu lalu bukan sebuah kebetulan penulis menemukan sebuah rilis artikel Kementerian Kesehatan pada Tahun 2015. Konten tulisan tersebut dirasa masih sangat relevan dengan kondisi saat ini. Status Gizi Pengaruhi Kualitas Bangsa.

Kecukupan gizi dinilai berkaitan dengan pembangunan bangsa. Tentunya sentra pembangunan sumber daya manusia. Manusia berkualitas di masa depan.

Pemenuhan gizi seimbang dan peluang olah sampah dapur

Pemenuhan gizi seimbang memperhatikan panduan konsumsi sehari-hari Tumpeng Gizi Seimbang Kemenkes RI. Dalam panduan tersebut dianjurkan konsumsi harian berimbang untuk mencapai keseimbangan gizi masyarakat.

Komponen makanan pokok 3-4 porsi, sayur 3-4 porsi dan buah 2-3 porsi, protein nabati dan hewani 2-4 porsi serta pembatasan konsumsi gula garam dan minyak. Selain itu minum air putih 8 gelas sehari, beraktivitas fisik rutin serta memantau berat badan sangat dianjurkan.

Melihat dari segi jumlah porsi sayur dan buah cukup banyak dalam konsumsi harian per orang berpeluang menimbulkan sampah domestik dari dapur. Baik dalam rumah tangga atau dapur pada gerai yang mengolah makanan untuk dijual.

Sebagian kita dengan aktivitas harian yang padat merasa kurang cukup waktu untuk mengolah sampah domestik di dapur. Namun, penting diingat bahwa satu aksi yang dilakukan dalam mengolah sampah hilirisasinya menyelamatkan bumi dari dampak kerusakan laten lingkungan.

Sependek-pendeknya pikiran tentu ada yang berpendapat "ah khan ada pengurai di tanah, nanti juga habis (baca: sampah) untuk makanan mereka". Tentu saja sepenuhnya itu kurang tepat karena sebagai manusia yang berpikir, kita dapat menangkap peluang "Dari sampah menjadi emas".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Sehat Selengkapnya
Lihat Indonesia Sehat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun