Dinamakan Limasan, karena jenis rumah tradisional ini mempunyai denah empat persegi panjang atau berbentuk limas. Rumah bentuk limasan yang sederhana terdiri dari empat buah atap,  terdiri dua buah atap bernama kejen/ cocor serta  dua buah atap bernama bronjong yang  berbentuk jajaran genjang sama kaki. Kejen berbentuk segi tiga sama kaki seperti enam atap keyong, namun memiliki fungsi  yang berbeda. Pada perkembangan selanjutnya rumah limasan diberi penambahan pada sisi-sisinya yang disebut empyak emper atau atap emper.
Rumah Limasan dapat dibedakan menjadi:
a. Rumah Limasan Ceblokan
Adalah Rumah Limasan yang sebagian tiangnya (ujung)  bawah terdapat bagian terpendam. Bentuk ini semata-mata dapat  dilihat dari cara bertumpunya tiang.
b. Rumah Limasan Klabang Nyander
Adalah Rumah Limasan yang mempunyai pengeret lebih dari empat buah sehingga kelihatan panjang. Bentuk rumah ini semata-mata dilihat banyaknya pengeret dan tiang (tengah) serta susunan tiang.
c. Rumah Limasan Apitan
Adalah Rumah Limasan bertiang empat dengan sebuah ander yang menopang molo di tengah-tengahnya.
d. Rumah Limasan Lawakan
Adalah semacam Rumah Limasan Klabang nyander, susunan tiangnya seperti Limasan Trajumas yang diberi atap emper pada keempat sisinya.
e. Rumah Limasan Pacul Gowang