Mohon tunggu...
Dian Kelana
Dian Kelana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana kehilangan arah

www.diankelana.web.id | www.diankelanaphotography.com | www.diankelana.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Linier, Blusukan ke Dramaga, Bogor

20 November 2019   20:19 Diperbarui: 20 November 2019   20:20 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan KPK kali ini sedikit berbeda dari yang biasanya. Berkumpul di Stasiun Bogor jam 10 lewat, kami para barisan yang biasanya tukang gerebek restoran orang ini, naik GrabCar ke daerah Dramaga Bogor. 

Ceritanya kami akan blusukan masuk kampung di daerah dramaga, dimana sasaran kami bersembunyi. Namun karena semua berangkat pagi dari rumah masing-masing, maka kami harus isi peluru dulu, biar nanti saat penggerebekan tidak ada yang pingsan, bisa repot urusannya.

Sampai di Dramaga kami singgah dulu di Pondok Lesehan Kampung Kuring, buat mengisi penuh amunisi yang keroncongan. Sebelum sampai di pondok lesehan, list jenis peluru diedarkan, siapa mesan apa. 

Saya yang sempat sarapan di Stasiun Bogor sempet nyesel juga, tau begini gue nggak sarapan dulu tadi di stasiun. Lumayan kan hemat 19 ribu. (Tapi, emang sanggup menahan lapar dan berantam ama cacing di perut?, coba aja kalau nekat!)

Udah kenyang mejeng deh...
Udah kenyang mejeng deh...

Saat list dibagikan, saya mikir. Mau ikutan ngelist nggak? Takutnya saat perut masih kenyang lalu diisi lagi, mau muat dimana? Emang punya kantong Doraemon buat nyimpan cadangan darurat? 

Akhirnya saya melewatkan list itu, belum berani spekulasi, daripada nanti mubazir nggak kemakan? Dosa, tau...! Dosa kemarin saja belum sempat tobat, masak sekarang mau nambah lagi...! Belagu amat.

76706900-2357239444588191-8194214318439399424-o-5dd53b10d541df39b85e4ff2.jpg
76706900-2357239444588191-8194214318439399424-o-5dd53b10d541df39b85e4ff2.jpg
Sampai di Pondok Lesehan teman-teman sudah bersiap menunggu santapan. Satu persatu hidangan datang, beraneka ragam sesuai dengan pilihan masing-masing. Nah, saya lalu memanfaatkan kesempatan untuk candid teman-teman yang duduk santai nungguin makanannya dengan segala gayanya masing-masing. 

Yang makanannya sudah datang, mulai sibuk deh dengan ritual rutinnya sebelum makan, apalagi kalau bukan memotret hidangan yang sudah di depan mata, walau perut sudah keroncongan tapi "ritual wajib" ini tak boleh di abaikan. Sebagai bukti kalau gue itu anggota KPK, gitu lho!

75614197-2357239141254888-8770092144896507904-o-5dd53c70097f36409b3d9e02.jpg
75614197-2357239141254888-8770092144896507904-o-5dd53c70097f36409b3d9e02.jpg
Sibuk mutar-mutar ceklak-ceklek kamera mengabadikan teman-teman yang lagi menikmati santap siangnya, atau sarapan yang kesiangan, ya? Pelan-pelan dan tak terasa perut yang tadinya kenyang, mulai terasa kempes, tapi celananya belum sampai kedodoran sih, ikat pinggang masih kencang, tapi nafas sudah mulai ngos-ngosan juga.

Melihat teman asyik menikmati amunisi santap siang mereka, ditambah perut sudah terasa enteng, juga azan zuhur juga sudah berkumandang, kayaknya sudah bisa nih nambah amunisi lagi. 

Tanpa berpikir panjang lagi sayapun melambaikan tangan memanggil salah seorang pelayan yang sibuk melayani teman-teman. Setelah pelayan mendekat saya lalu memesan makanan berupa nasi, ayam bakar dan sayur asam.

75580213-2357241964587939-8360789118866685952-o-5dd53b88d541df5ed357ef62.jpg
75580213-2357241964587939-8360789118866685952-o-5dd53b88d541df5ed357ef62.jpg
Karena saya memesan belakangan saat di dapur tak lagi begitu sibuk, maka saya tak menunggu lama pesanan sudah datang. Melihat ukuran ayamnya yang cukup besar, saya lalu menawarkan ayam saya yang masih utuh itu kepada Hanny, karena Hanny sebelumnya sempat menyebut ingin membawa sisa ayam yang masih cukup besar yang berada di piring Siti Nurjanah untuk dibawa pulang buat kucingnya.

Saya lalu memanggil pelayan lagi untuk meminta sebuah box untuk menempatkan ayam yang masih utuh di piring saya. Setelah pelayan datang membawa box saya lalu memasukkan ayam bakar tersebut ke dalam box. 

Saya lalu mengambil potongan ayam yang berada di piring Siti untuk lauk makan siang saya. Selesai makan, saya pergi ke masjid yang letaknya tak jauh dari pondok lesehan, memyusul teman yang sudah duluan selesai shalat zuhur.

76693346-2357240227921446-165083162580353024-o-5dd53ce0097f367b36302662.jpg
76693346-2357240227921446-165083162580353024-o-5dd53ce0097f367b36302662.jpg
Saat kami akan berangkat, saya melihat Boss Madyang Rahab Ganendra merogoh dompetnya untuk membayar bill makan siang kami. Rupanya acara makan siang ini bukan bagian dari acara gerebek kami saat itu. Untung kami punya Boss yang baik hati dan suka berbagi, mudah-mudahan nggak sampai tekor ya Boss...

Setelah semua tuntas, kamipun segera berangkat lagi ke tujuan yang sebenarnya ingin kami kunjungi saat itu. Kembali dengan GrabCar, kamipun meluncur menuju sasaran dengan amunisi penuh, blusukan pun dimulai...

76685028-2357240564588079-6152451548128477184-o-5dd53d3a097f366f52720792.jpg
76685028-2357240564588079-6152451548128477184-o-5dd53d3a097f366f52720792.jpg
Melewati  jalan kampung yang cukup ramai di daerah Dramaga, mobil Avanza yang kami tumpangi harus bersabar melewati sempitnya jalan dan ramainya lalu lintas. Namun tak sampai 15 menit, kami sampai di tujuan. Annisa yang saat itu disamping sebagai anggota KPK yang ikut blusukan, juga tampil sebagai penunjuk jalan dan juga hadir sebagai pendamping tuan rumah. Karena tuan rumah juga adalah anak asuh dari IPB Bogor dimana Annisa bertugas.

Bersambung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun