Mohon tunggu...
Dian Kelana
Dian Kelana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana kehilangan arah

www.diankelana.web.id | www.diankelanaphotography.com | www.diankelana.id

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mission Impossible, Berasa Jadi Agen Rahasia

23 Juli 2019   06:01 Diperbarui: 23 Juli 2019   06:27 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah pesan masuk lewat WhatsApp

"Tiket sudah ok, tinggal berangkat!" demikian pesan yang saya terima dari seseorang yang hanya saya kenal lewat pertemanan di facebook.

***

Jam menunjukkan pukul 9 lewat beberapa menit. Saya naik bus Transjakarta menuju Pancoran. Teman yang di Bukittinggi telah memberikan nama orang yang harus saya temui. Saya telah mengontak dia melalui WA, dan kami berjanji bertemu pukul 11.00 di Supermarket Gelael, yang lokasinya tidak begitu jauh dari Patung Dirgantara, Pancoran. Disanalah nanti transaksi kami akan berlangsung.

Turun dari bus Transjakarta, bergegas saya berjalan menuju gedung terdekat. Ada hal lain yang juga harus saya selesaikan sesegera mungkin. Timer yang secara alami telah memberikan isyarat, membuat saya tidak bisa santai membuang waktu, sebelum meledak di tempat yang sedang saya tuju. 

Saya menyeberangi jalan MT Haryono yang mengarah ke Cawang. Memasuki halaman sebuah gedung pencakar langit yang berada di sebelah kiri jalan. Sebuah plank merek bertulisan SOHO terpampang di dinding gedung. 

Saya lalu membuntuti seorang wanita yang akan masuk gedung di lobby utama. Setelah sampai di lobby saya menahan langkah dan membiarkan si wanita yang tadi saya buntuti berjalan sendirian.

Saya berhenti sejenak diruangan yang cukup lega tersebut. Lobby gedung itu masih sepi, yang terlihat hanya seorang petugas kebersihan menunaikan tugasnya. Merapikan lagi ruangan yang sudah tertata rapi itu. 

Mata saya menyapu seluruh ruangan, lalu melihat sebuah tanda yang saya cari, lalu tanpa menimbulkan kecurigaan petugas security yang berada dekat pintu masuk, berjalan menuju tanda. 

Saya berjalan lebih cepat namun tetap berusaha tidak  menimbulkan kecurigaan. Begitu sampai di tanda, lalu cepat-cepat menyelinap masuk lewat pintu yang ada di sampingnya. Sementara alarm yang berada di tubuh saya berdetak makin cepat.

Ada beberapa pintu di ruangan yang saya masuki, namun saya tak bisa berpikir lebih lama lagi pintu mana yang harus saya masuki. Saya langsung menerobos salah satu pintu yang setengah terbuka, begitu sampai di dalam dengan cepat saya menutup dan mengunci pintunya. Untung tak seorang pun yang berada di dalam ruangan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun