Mohon tunggu...
Dian Kelana
Dian Kelana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana kehilangan arah

www.diankelana.web.id | www.diankelanaphotography.com | www.diankelana.id

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Keduakalinya Dikerjain oleh Pengemudi Ojol

22 Maret 2019   10:21 Diperbarui: 22 Maret 2019   15:23 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapam layar pada aplikasi

Ini adalah pengalaman kedua kalinya saya "dikerjain" oleh pengemudi ojek online. Setelah sebelumnya seperti yang saya tulis disini.

Kejadian kedua ini saya alami sewaktu saya selesai mengikuti acara di Summarecon Mall Bekasi. Acaranya berlangsung siang dan selesai menjelang magrib. Selesai shalat magrib dan menyempatkan diri sejenak refreshing di mall, mendekati jam 7 malam saya lalau memesan Uber.

Karena sudah malam dan juga karena sudah lama tidak berkunjung ke rumah kakak di Sektor V Pondok Ungu Permai, maka saya tidak pulang ke kost Kota Bambu. Dalam beberapa menit saya mendapatkan Uber yang saya order. Seperti biasanya, saya lalu meng-capture data order Uber yang tampil di layar, disana tertulis biaya perjalanan saya Rp.13.000.

Baru saja ojek berangkat saya sudah merasakan keanehan. Biasanya ojek akan memutar ke belakang melalui Boulevard Timur lalu keudian belok kiri masuk jalan Boulevard Selatan dan belok kiri lagi masuk jalan KH Muchtar Tabrani terus masuk perkampungan Kelurahan Marga Mulya dan seterusnya.

Sekarang ojek malah lurus masuk jalan Boulevard Ahmad Yani, lalu belok kanan ke jalan Boulevard Barat. Sampai di persimpangan ujung Boulevard Barat, baru pengemudinya bertanya, "lewat mana kita, pak?"

"Saya tidak pernah lewat jalan ini, karena biasanya keluar dari Sumarecon mall langsung masuk kampung yang berada di belakang mall" jawab saya.

"Kita lewat sini aja ya?"

"Terserah deh, ikutin saja peta yang ada di HP kamu..." Saya sudah semakin tidak nyaman. Pengalaman saat dikerjaian sebelumnya langsung mengisi memori saya. Emosi saya mulai naik, tapi saya berusaha untuk menahannya, agar tidak terjadi pertengkaran antara saya dengan pengemudi Uber itu.

"HP saya tidak ada mapnya pak..." kata si pengemudi menjawab. Mendengar jawabannya itu, kesabaran yang sedari tadi saya tahan akhirnya bobol juga.

"Semua HP pengemudi Uber pasti ada mapnya!" suara saya mulai agak meninggi. Sambil berusaha melihat ke dashboard  motornya. Di  sana tidak ada HP,  begitu juga di tangannya. Sementara ojek tetap berjalan, melewati jalan Pangeran Jayakarta, setelah beberapa belokan akhirnya kami tiba di Kranji.

"Saya mau ke Pondok Ungu Permai, mas. Bukan ke Kranji!" Pengemudi melambatkan laju motornya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun