Mohon tunggu...
Dianisa Pangestuti
Dianisa Pangestuti Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Negeri Malang

Education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi Penanaman Budidaya Toga di Desa Darungan RT 01/ RW 01, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar

8 Desember 2021   10:04 Diperbarui: 16 Desember 2021   20:09 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu, bercocok tanam sempat menjadi tren ketika pandemi COVID-19 sedang berlangsung. Banyak masyarakat yang mulai belajar merawat tanaman. Tanaman yang ditanam juga cukup beragam, ada tanaman hias, tanaman buah-buahan, dan sayuran. Bercocok tanam adalah tren yang sangat bagus dan perlu dipertahankan. Akan tetapi, bercocok tanam tidak melulu soal tanaman hias. Banyak jenis tanaman yang punya manfaat lain dari sekadar hiasan, seperti tanaman obat keluarga atau yang disingkat TOGA. Sudah sejak lama masyarakat Indonesia menggunakan berbagai jenis tanaman yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Tanaman-tanaman tersebut termasuk dalam kategori yang mudah untuk dibudidayakan.

pkn-2-61b01d3e06310e729a0f9863.jpg
pkn-2-61b01d3e06310e729a0f9863.jpg

Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Sosialisasi penanaman budidaya obat keluarga ini dilakukan di Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Dilaksanakan pada hari Minggu, 5 Desember 2021 dan para peserta sosialisasi ini sekitar 6 orang warga Desa Darungan RT 01/RW 01 yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa. Mereka sangat antusias ketika mengikuti program edukasi penanaman budidaya TOGA ini.

Program ini bertujuan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan oleh masyarakat Desa Darungan secara optimal di tengah-tengah pandemi saat ini. Dengan program tanaman TOGA ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sehat hidup di masyarakat dan juga dapat dijadikan sebagai obat pilihan pertama sebelum berobat ke dokter. Manfaat tanaman TOGA diantaranya ialah: 1) upaya prefentif (sebagai pencegahan); 2) upaya promotif (meningkatkan dan menjaga kesehatan); dan 3) upaya kuratif ( penyembuhan penyakit). Tanaman obat keluarga ini juga memiliki keunggulan antara lain: 1) murah dan mudah didapatkan; 2) penggunaan tumbuhan obat tradisional secara langsung tidak menimbulkan efek samping; 3) dapat digunakan untuk berbagai macam penyakit dan juga bisa untuk mempercantik diri; serta 4) proses pembuatannya tidak memerlukan bahan kimia.

pkn-3-61b01d8262a704302e528712.jpg
pkn-3-61b01d8262a704302e528712.jpg
Setelah proses sosialisasi selesai dilaksanakan, kegiatan selanjutnya ialah proses menanam bersama. Disini kami menyiapakan beberapa contoh tanaman obat keluarga seperti kunyit, jahe, kencur, dan kunci. Kami juga memberikan nasihat kepada pemuda bahwa budidaya toga sangat mudah dilakukan dan perlu dilestarikan.

Jenis tanaman obat keluarga (TOGA)

obat-herbal-61bb39b43991aa48c318c583.jpg
obat-herbal-61bb39b43991aa48c318c583.jpg
Berikut ini beberapa contoh Tanaman Obat Keluarga beserta kegunaannya bagi kesehatan sebagaimana dikutip dari Modul Prakarya Aspek Budidaya (2020):
  • Kunyit (Curcuma domestica). Kunyit umumnya digunakan sebagai bumbu dapur, ternyata mampu mengatasi berbagai macam penyakit, seperti anti mikroba, pencegahan kanker, mengatasi penyakit maag, menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah, antioksidan, mengatasi rasa mual, pembalut luka, dan menghilangkan gatal pada kulit.
  • Jahe (Zingiberaceae). Tanaman jahe cukup terkenal di kalangan pecinta minuman herbal. Jahe bermanfaat sebagai penghangat tubuh kala cuaca dingin. Selain itu, jahe dipercaya dapat mengatasi beberapa penyakit, seperti batuk, meningkatkan kekebalan tubuh, mengatasi masuk angin, sakit kepala, mengatasi mabuk laut dan darat, obat dari luka memar.
  • Kencur. Beberapa khasiat kencur di antaranya: memperlancar haid, menghilangkan rasa lelah, mengatasi batuk, dan anti peradangan lambung.
  • Lengkuas. Zat aktif yang terkandung dalam lengkuas, seperti galangol, methylcinnamae, galangin, sineol, kamfer, seskuiterpen, kadien, resin, heksabidrokadalen hidrat danamilum terbukti ampuh mengatasi beberapa masalah kesehatan, seperti melancarkan peredaran darah, membuang toksin dan radikal bebas dalam tubuh, penambah nafsu makan, menyembuhkan rematik dan limfa, meredakan diare, mengatasi mabuk darat dan laut dan mencegah tumor.
  • Temulawak (Curcuma xanthoriza roxb). Zat aktif berupa kurkumin dalam temulawak terbukti berkhasiat sebagai obat anti peradangan seperti mengatasi keracunan empedu dan hepatitis B.
  • Seledri. Selain memiliki aroma yang khas, seledri dipercaya memiliki khasiatnya mampu mengatasi penyakit asam urat dan obat cuci ginjal paling murah.
  • Sirih. Sirih dapat mengatasi beberapa masalah kesehatan seperti mimisan, sakit gigi, gusi bengkak, bisul, bau badan, bau ketiak, menghilangkan penyakit kulit, melancarkan datang bulan tidak teratur, mengatasi batuk, sariawan, mempercepat proses penyembuhan luka bakar, demam berdarah dan obat kumur alami untuk membunuh bakteri aktif dalam mulut.
  • Brotawali. Di balik rasa pahit saat mengonsumsi brotawali, tanaman ini sangat berkhasiat mencegah dan mengobati berbagai penyakit di antaranya: mempercepat penyembuhan luka, mengatasi penyakit kulit, menurunkan demam, mengobati kencing manis, dan sakit rematik.
  • Daun Kemangi. Salah satu manfaat daun kemangi adalah untuk menetralisir racun yang mungkin saja terbawa pada makanan yang dibakar. Khasiat lainnya dari kemangi antara lain: memperkuat sistem kekebalan tubuh, menambah stamina pria terutama sel sperma, mencegah kemandulan, sebagai antiseptik alami, memperbaiki fungsi hati, mencegah ejakulasi dini, mencegah bau badan, menurunkan kadar gula darah, mencegah tulang kropos, memperlancar asi dan menghilangkan jerawat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun