Mohon tunggu...
Dian Bin Santoso
Dian Bin Santoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa iain kendari

Cinta Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demo Mahasiswa di Kantor DPRD Sultra

12 April 2022   18:35 Diperbarui: 12 April 2022   18:44 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ribuan mahasiswa melakukan unjuk rasa (Untas) di kantor Dengan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (11/4/2022). 

pantauan media ini, ribuan massa yang berasal dari empat BEM Universitas di kendari. Data itu diperoleh setela BEM UM Kendari, BEM Unsultra,BEM IAIN Kendari dan BEM UHO menyatakan siap melakukan unjuk rasa di gedung DPRD Sultra. 

Ketua BEM UM Kendari, Karno menyatakan dia bersedia bersama mahasiswa lainnya dan persatuan ojek online akan melakukan konfoi dari kampus menuju gedung DPRD Sultra sekitar pukul 09.00 WITA. Dia menyebutkan jumlah massa yang akan dikerahkan mencapai 1.000 orang. 

Hal senada juga disampaikan ketua BEM IAIN Kendari, Hendra. Ratusan hingga ribuan massa juga akan bergerak dari kampus menuju DPRD Sultra. Di tempat berbeda, ketua BEM Unsultra, Hasir. Menyebut, tak kurang dari 200 orang pastikan ikut bergerak menuju DPRD Sultra. 

Sementara itu, ketua BEM UHO, Muhammad Lutfid Ananda Aly Roza beliau tidak dapat memastikan jumlah massa yang akan berunjuk rasa . Meski demikian, mahasiswa UHO diprediksi menjadi penyumbang massa terbesar saat demonstrasi di gedung DPRD Sultra nanti. Jumlah massa juga akan diperbanyak dari organisasi luar kampus seperti cipayung plus Kendari. 

Dari pantauan media, kita dapat melihat bahwa ribuan massa yang berasal dari beberapa kampus di Kendari itu nampak mengendarai sepeda motor dan kendaraan roda empat. Akibatnya, arus lalu lintas yang dilewati oleh para mahasiswa tersebut macet total. 

Demonstrasi kali ini merupakan bentuk dari penolakan terkait isu-isu nasional yang dinilai menyalahi aturan dan merugikan masyarakat. Mulai dari perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu 2024,pemindahan ibukota negara (IKN), kenaikan harga minyak goreng , hingga kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11%.

Unjuk rasa bejalan ricuh. Dimana mahasiswa memaksa masuk gedung DPRD Sultra secara anarkis dan membabibuta. Namun, di halagi oleh gas air mata yang luncurkan oleh pihak kepolisian. Sehingga dapat mendorong mundur pihak mahasiswa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun