Mohon tunggu...
Diana Restiani
Diana Restiani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keindahan Kota Cirebon-Kuningan vs Calon "Broadcaster" Muda

20 Mei 2018   15:41 Diperbarui: 22 Mei 2018   18:14 1767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petualangan baru seorang calon Broadcaster. Pada kamis 03 Mei 2018, kampus Akademi Televisi Indonesia (ATVI) menyelenggarakan kegiatan rutin setiap tahun pada Mahasiswa semester 2 yaitu Hunting Fotografi.

Kegiatan Hunting Fotografi ini merupakan ajang pembelajaran bagi setiap Mahasiswa untuk bisa mengenal lingkungan luar lebih luas, seluruh  Mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut di tuntut untuk bisa peka terhadap lingkungan Masyarakat, fokus terhadap objek foto yang diambil, bisa berkomunikasi dengan baik dan mencari informasi di setiap tempat yang di jejakinya. Perjalanan kali ini Mahasiswa ATVI menggunakan jasa travel dari Kedai Travel untuk memandu perjalanan selama di Cirebon dan Kuningan.

Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan, merupakan 2 kota yang akan di jelajahi oleh Mahasiswa ATVI. Kota cirebon bagi beberapa orang dikenal dengan Kota Ziarah, belum banyak yang tahu tentang keindahan alam dan pariwisata di sana. tapi itulah tantangan untuk seorang calon Broadcaster, memberi informasi bahwa Kota Cirebon merupakan Kota indah yang tidak boleh dilewatkan bagi para wisatawan.

Selama 4 hari 3 malam seluruh Mahasiswa ATVI Semester 2 akan berjelajah mengelilingi Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan, dengan peralatan seperti Kamera, Tripot, Lensa dll Mahasiswa ATVI siap menjalankan tugasnya selama di sana, perjalanan dari Jakarata ke Cirebon menggunakan Kereta Api Indonesia Argo Muria Kelas Eksekutif (Stasiun Gambir – Stasiun Cirebon). Selama di Cirebon kita menginap di Hotel Ibis Budget.

Lokasi pertama yang akan dijelajahi adalah Taman Budaya Hati Tersuci, yang berada di Jalan Dukuh Semar No 34, kecapi, kesambi, Kota Cirebon. Taman Budaya Hati Suci merupakan salah satu destinasi wisata rohani yang ada di Cirebon, di sana juga terdapat Gereja Santa Maria dan Taman Do’a Bunda Maria yang berfungsi untuk beribadah umat Katolik.

Dokpri
Dokpri
Di sana banyak relawan yang dengan suka rela mengurus Gereja dan Taman Budaya ini, salah satunya Bapak Wempi, beliau menceritakan tentang aktifitas di dalam Taman Budaya, dari mulai melayani pengunjung, memfasilitasi orang yang datang untuk beribadah, menjaga tempat peribadahan dll.

Bukan hanya orang  yang beragama Katolik saja yang boleh masuk tapi juga dari semua agama, suku dan budaya, Taman Budaya ini sangat terbuka untuk siapapun yang ingin sekedar berwisata atau berdo’a. Pak Wempi menceritakan, ada 3-4 orang remaja yang setiap malam jum’at selalu datang berkunjung ke Taman Do’a Bunda Maria, menurut penuturan pak Wempi, Remaja tersebut ternyata beragama Islam, mereka datang ke Taman Budaya untuk mencari sosok Siti Maryam yang merupakan Ibu dari Nabi Isa a.s. Menurut remaja tersebut sosok Siti Maryam ini ada  pada patung  Bunda Maria yang merupakan ibu dari Yesus.

Lokasi kedua ini merupakan salah satu tempat sakral di Cirebon, yaitu Keraton Kesepuhan yang berlokasi di Jalan Kasepuhan No.43, Kesepuhan, Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Dokpri
Dokpri
Keraton Kesepuhan ini merupakan keraton termegah dan paling terawat di Kota Cirebon. Siapapun yang berkunjung kesana akan dikenalkan sejarah tentang keraton oleh pemandu yang bertugas. Suasana di sana cukup sejuk, banyak pohon-pohon rindang, angin kecil yang meniup-niup, arsitektur kuno yang sangat melekat di setiap bangunan yang berdiri di sana, nuansa putih yang menghiasi dinding-dinding keraton, seakan memancarkan energi positif, kesucian juga kesakralan Keraton Kesepuhan.

 Gerabah Sitiwinangun. Merupakan lokasi ketiga yang akan dijelajahi Mahasiswa ATVI. Gerabah Sitiwinangun ini merupakan sebuah Desa Gerabah di  jalan Moh. Ramdan No.16, Jamblang, Kota Cirebon. Seluruh warganya dahulu adalah pengrajin Gerabah.

Dokpri
Dokpri
Warga disini menjadikan gerabah sebagai mata pencarian utamanya. Membuat gerabah merupakan warisan dari nenek moyang mereka, tapi sangat disayangkan sekarang hanya tersisa 5 blok yang masih aktif membuat gerabah sampai saat ini. Karena efek Modernisasi yang menjadi dampak beralihnya para pengerajin, karena orang dahulu biasa menggunakan gerabah sebagai alat masak, mandi dll, tapi saat ini sudah mulai terganti dengan barang plastik yang lebih ekonimis dan juga lebih mudah digunakan.

Lokasi keempat dari petualangan ini adalah Pusat Batik Trusmi, yang berada di Jalan Raya Trusmi Kulon No. 148, Weru Lor, Cirebon. Batik Trusmi merupakan pusat pengerajin batik andalan kota Cirebon. Di kampung ini terdapat banyak pembatik dari batik tulis sampai batik cetak. Para pembatik di sini ada yang menjadikan rumahnya sebagai tempat membatik, ada juga yang di jadikan toko batik. Lingkungan di sana terlihat cukup padat tapi masih sangat asri karena banyaknya pohon-pohon besar yang membuat kampung trusmi terlihat rindang.

Dokpri
Dokpri
Warga di sana sangat ramah, banyak yang mengajak untuk berinteraksi. Respon dari setiap warga di sana sangat beragam, ada yang dengan antusiasnya siap di foto dan memberi informasi lebih tentang batik, ada juga yang mengajak kita untuk mencoba membatik, tapi ada juga yang enggan untuk di ambil gambarnya.

Lokasi berikutnya yaitu Tempat Pelelangan Ikan, Bondet. Disinilah jiwa Broadcaster setiap Mahasiswa di uji. Lokasi TPI Bondet ini berada di desa Mertasinga, Gunungjati, Cirebon. Untuk mencapai TPI Bondet ini tidak bisa menggunakan mobil besar atau bis, tetapi seluruh Mahasiswa harus berjalan kaki sejauh 5 KM untuk bisa sampai lokasi. Mental, fisik dan insting setiap Mahasiswa sangat di uji, kita melewati pesisir laut dengan pemandangan barisan kapal-kapal nelayan.

Dokpri
Dokpri
TPI Bondet merupakan satu satunya tempat pelelangan ikan di Cirebon, tempatnya sangat jauh dari jalan besar karena berada di pesisir pantai utara, TPI Bondet ini hanya bisa dijangkau dengan kendaraan kecil seperti sepedah motor atau mobil jeep, karena medan jalan di sana terbilang sempit dan masih harus melewati pedesaan, jalan menuju lokasi juga masih 40% bebatuan yang tidak terlalu besar. Kota Cirebon ini sebelumnya memiliki 12 tempat pelelangan ikan tapi sekarang ini 11 diantaranya sudah tinggal kenangan, tinggal 1 yang tersisa yaitu di Bondet ini. Aktivitas para nelayan masih sangat aktif, apabila kapal nelayan datang, semua ikan dituruni dan di lelang, para nelayan juga langsung mendapatkan hasil dari panangkapan ikannya.

Lokasi menarik lainnya yaitu Pantai Kejawanan yang berada di Pegambiran, Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Saat berada di sini Mahasiswa dituntut untuk mengambil keindahan Sunrise Kota Cirebon.

Dokpri
Dokpri
Tak kalah indah dari pantai-pantai di kota lain, terbitnya matahari dengan lingkaran sempurna berwarna merahnya yang sangat eksotis merupakan keindahan alami kota Cirebon, siapapun yang melihatnya akan merasa dihipnotis oleh kecantikan pemandangan saat sunrise mulai menampakkan sinarnya.

Bagian dari keindahan Kota Cirebon lainnya ada di Keraton Kanoman yang berada di Jalan Winaon Kampung Kanoman No. 40, Kanoman, Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Sama seperti keraton Kesepuhan, Keraton Kanoman juga merupakan bagian dari Kesultanan Cirebon. Yang terkenal dari Keraton ini adalah Tari Topengnya. Tari topeng di keraton ini sangat menarik, gerakannya sangat lincah dan energik. Tari Topeng ini juga menggambarkan unsur kehidupan manusia dari masa manusia baru dilahirkan sampai tua.

Dokpri
Dokpri
Tari Topeng ini dipentaskan pada malam hari dan Mahasiswa ATVI dituntut untuk cekatan dalam membidik objek bergerak, dengan penerangan yang sangat minim, hanya dengan 10 obor dan 1 lampu tembak.

Keraton Kanoman ini juga sangat identik dengan warna putih yang menghiasi setiap bangunan-bangunan Keraton, letaknya juga berada di dalam sebuah pasar, jika ingin kesana kita harus melewati pasar terlebih dahulu.

Lokasi terakhir yang merupakan tempat wisata yang cukup terkenal di Kota Cirebon ini adalah Goa Sunyaragi yang terletak di Jalan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon.

Dokpri
Dokpri
Goa Sunyaragi merupakan peninggalan dari masa Kesultanan Cirebon, yang menarik dari Goa ini adalah bentuk dan arsitekturnya menyerupai candi-candi. Terdapat 12 ruang yang dapat dimasuki dari keseluruhan Goa di Sunyaragi. Goa Sunyaragi memiliki mitos-mitos yang sudah dikenal turun temurun dari jaman Kesultanan.

Kabupaten Kuningan. Jarak dari Kota Cirebon ke kuningan kurang lebih 34,4 KM yang apabila dihitung dengan hitungan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Di Kabupaten Kuningan ini seluruh Rombongan ATVI akan mengunjungi 2 tempat bersejarah yang sampai sekarang menjadi salah satu tempat favorit masyarakat sekitar untuk menunjungi tempat tersebut.

Lokasi pertama di kuningan ini yaitu Situs Purbakala Cipari yang berada di Jalan Taman Purbakala Cipari, Winduherang, Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Lokasi ini merupakan tempat ditemukannya situs peninggalan megalitik di Kabupaten Kuningan. Situs ini diduga sebuah desa permukiman purbakala dengan karakateristik peninggalan bangunan megalitik, seperti kubur batu dan menhir.

Dokpri
Dokpri
Di sana sangat ramai bukan hanya rombongan ATVI tapi juga ada pengunjung lain yang datang, matahari yang terik memancarkan sinarnya untuk membakar semangat siapapun yang merasakan, lingkungan di sana sangat bersih dan sangat asri banyak pohon pohon besar, walaupun panas matahari sangat menyengat tetapi dingin dari udara pegunungan tetapi menyelimuti atmosfer.

lokasi berikutnya masih dengan dinginnya Kuningan, yaitu ke Gedung perjanjian Linggarjati yang berada di Jalan Linggarjati, Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gedung Perjanjian Linggar Jati ini merupakan tempat diadakannya perundingan antara pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintahan Belanda pasca perang kemerdekaan.

Dokpri
Dokpri
Gunung Ciremai terlihat sangat dekat dari lokasi Gedung Linggarjati. Gedung ini juga berlatar belakang langsung Gunung Ceremai, dengan hamparan luas taman dan rerumputan di depan gedung tersebut. suasana di sana cukup ramai, banyak pengunjung lain yang menghabiskan waktu bersama keluarganya, ada yang menggelar tikar seperti sedang piknik, ada juga anak-anak sekolah yang berkunjung, udaranya yang sangat dingin, lingkungannya yang asri dan bersih membuat siapapun betah berlama lama di tempat ini.

Itulah beberapa tempat yang dikunjungi Mahasiswa ATVI dalam program tahunan kampus yaitu Hunting Fotografi, ajang ini dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk melatih mental, fisik sekaligus jiwa Broadcaster mereka dan tulisan ini menjadi alasan bahwa Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan wajib di jelajahi oleh para wisatawan. Di Cirebon dan Kuningan ini juga jauh dari padatnya lalu lintas.

Setiap daerah memiliki keunikannya masing-masing, Kota Cirebon dan Kuningan contohnya? Dibalik Rebon dan Batik Mega Mendungnya yang terkenal ada sisi lain dan keindahan dan pariwisata yang wajib di kunjungi saat pergi ke Cirebon dan Kuningan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun