Mohon tunggu...
Diana
Diana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana

--

Selanjutnya

Tutup

Nature

Melestarikan Hutan Mangrove di Kabupaten Waropen

16 Juli 2020   17:00 Diperbarui: 16 Juli 2020   16:58 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hutan mangrove yang sering disebut hutan bakau nama sekelompok tumbuhan dari marga Rhizophora dan suku Rhizophoraceae adalah hutan yang tumbuh di air dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik, baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.

Di papua, salah satu hutan mangrove yang banyak di jumpai dipeisir pantai berada juga di wilayah pemerinthan Kabupaten Waropen. Waropen adalah salah satu daerah di papua dengan sebutan "Negeri 1000 Bakau waropen" karena memiliki hutan bakau yang cukup luas.

Menurut Dinas Pariwisata setempat, luas hutan mangrove di bagian utara Kabupaten Waropen seluas 1,2.111,23 ha yang tumbuh memanjang di pesisir pantai, sedangkan kawasan hutan mangrove dibagian barat Kabupaten Waropen memiliki luas 6.498,85 ha yang tumbuh dipesisir. Sudah sejak lama masyarakat adat dipesisir pantai Kabupaten Waropen hidup dari hutan mangrove yang mempunyai manfaat ekonomi dan ekologi, seperti mencegah erosi pantai, tempat hidup biota laut seperti kerang, kepiting, udang, ikan, ulat tambelo, yang bermanfaat menunjang mata pencarian masyarakat dan juga sebagai objek wisata.

Saat ini, keberadaan hutan mangrove di Kabupaten Waropen merupakan kawasan yang terletak pada daerah dataran rendah atau daerah sungai dan muara yang memiliki potensi sumber daya alam berupa flora dan fauna. Salah satu floranya adalah mangrove yang hidup dan tumbuh bersama-sama dengan berbagai jenis ekosistem yang berada di dalam kawasan tersebut.

Pada masa pembangunan belakang ini banyak areal mangrove yang ditebang untuk memenuhi kebutuhan konserversi lahan menjadi tambak dan pemanfaat mangrove sebagai obat tradisional, bahan bangunan, perkakas rumah tangga, kayu bakar, arang, minuman dan penggunaan lainnya. Akibat dari kegiatan tersebut maka hutan mangrove tidak dapat dipertahankan pelestariannya. Oleh karena itu sebelum terjadi perubahan fungsi hutan mangrove, maka kelibatan pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan hutan mangrove, ini sangat penting karena hutan mangrove merupakan aset bagi manusia dan lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun