Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memahami Diri dengan Social Emotional Learning: SEL

30 November 2021   21:42 Diperbarui: 30 November 2021   22:14 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: socialmediaeplorer.com

Sebagai makhluk sosial kita sedetik pun tidak pernah terlepas dari orang lain. Selain berkewajiban memahami diri sendiri, ternyata kita juga memiliki kewajiban untuk mengerti kondisi dan perasaan orang lain. Tetapi terkadang mengapa lebih mahir untuk memahami dan menenangkan orang lain ketimbang diri sendiri?

 Hum, sepertinya hal tersebut terletak pada kemampuan sosial emosional masing-masing. Bagaimana seseorang dilatih mengembangkan kemampuan sosial emosional nya saat usia dini akan terus berpengaruh pada perkembangan selanjutnya. Sudah menginjak era milenial ini, tetap saja minim orang terutama orang tua juga pendidik yang kurang paham arti penting dibalik makna kemampuan sosial emosional. Padahal, kemampuan ini turut menjadi peran penting dalam masa tumbuh kembang anak ke jenjang selanjutnya. Mari kupas bersama pembelajaran sosial emosional!

Social Emotional Learning: SEL

Pada dasarnya, kata sosial dan emosional digunakan untuk menyebut dua istilah yang berbeda. Sampai pada akhirnya para ahli mendukung adanya pendekatan holistik dalam pendidikan yang mana pendekatan ini tidak hanya mengacu pada kemampuan akademik tetap juga non akademik. Misal, kemampuan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, bertanggung jawab pada keputusan yang telah dibuat, dapat bekerja sama dengan baik bersama orang lain dan lain sebagainya. Sebenarnya non akademik disini mengacu pada kemampuan sosial, akhirnya pendekatan ini terkenal dengan sebutan SEL yaitu Social Emotional Learning (Pembelajaran Sosial Emosional).

Social Emotional Learning sendiri pertama kali diungkapkan oleh Daniel Goleman tahun 1995. Beliau berpendapat bahwa seorang pendidik juga perlu memberikan perhatian penuh pada perkembangan kemampuan sosial emosional anak didik. Munculnya SEL ini berasal dari penafsiran lanjut dari emotional intellegence atau kecerdasan emosional. Kecerdasan ini adalah kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi emosi orang lain sebagai penentu cara bertindak yang tepat pada orang tersebut. 

SEL adalah proses pembelajaran kemampuan sosial emosional yang sama pentingnya seperti belajar membaca dan matematika. Proses pembelajaran ini paling efektif dimulai saat usia dini hingga sekolah menengah. Sosial emosional mengambil peran penting dalam kesuksesan sekolah, kerja, bahkan kehidupan. Bagi anak-anak SEL merupakan proses dimana mereka tumbuh dan mengembangkan kehidupan emosional  juga hubungan mereka dengan lingkungan.

Komponen Social Emotional Learning

CASEL mengatakan dalam sebuah video dari akun Youtube mereka bahwa social emotional learning memiliki lima komponen didalamnya yaitu self-awareness, self-management, social-awareness, responsible decision-making, dan relationship skill.

  1. Self-awareness

Adalah kemampuan seseorang dalam menganalisis pikiran, perasaan, juga perilaku beserta dampaknya dengan pasti dan kesadaran diri sendiri akan hal tersebut. Self-awareness juga dikenal dengan mengenal dan memahami diri sendiri. Contohnya kita dapat mempertahankan rasa percaya diri dengan landasan semua yang kita miliki dan merasa bersyukur dengan hal itu.

      2. Self-management

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun