Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepribadian "Otak Kanan" dan "Otak Kiri", Mitos!

25 April 2021   21:34 Diperbarui: 26 April 2021   11:26 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: honestdocs.com

Tidak asing di telinga mendengar tentang otak kanan dan otak kiri. Apalagi orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai "orang dengan otak kanan" dan "orang dengan otak kiri". Mereka atau bahkan Anda mempunyai persepsi orang dengan otak kanan memiliki kepribadian yang cenderung kreatif, memiliki jiwa seni, sedangkan orang dengan otak kiri cenderung lebih logis, analitis, dan suka berhitung. Persepsi atau keyakinan semacam ini telah lama dipercaya oleh masyarakat pada umumnya. Tahukah Anda bahwa para ilmuwan menyatakan tidak ada ilmu pengetahuan yang membenarkan teori tersebut. Mengapa? Temukan jawabannya!

Dalam pengetahuan umum otak terbagi menjadi dua sisi, kiri dan kanan. Keduanya memang memiliki cara kerja yang berbeda tetapi perlu di tegaskan kembali bahwa kepribadian manusia tidak berpacu pada penggunaan otak yang dominan. Setiap sisi dalam otak memiliki fungsi serta tanggung jawab yang berbeda pada tubuh dan cara berpikir. Nah, pada setiap sisi otak memiliki enam bagian yang mana semua bagian tersebut saling terhubung satu sama lain dan berperan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Secara umum otak kanan bertanggung jawab sebagai pemberi informasi sedangkan otak kiri bertanggung jawab terhadap perkembangan bahasa dan kemampuan berbicara. Pada intinya semua bagian otak saling bekerja sama dalam setiap kegiatan manusia sehari-hari sehingga memungkinkan manusia melakukan aktivitas yang kompleks sekalipun.

Otak kanan dan otak kiri pada dasarnya bekerja secara bersamaan atau simultan. Menurut ilmuwan memang benar adanya bahwa manusia menggunakan sisi otak secara lebih dari bagian otak lainnya pada fungsi-fungsi tertentu. Namun hal ini tetap saja bukan pemicu kepribadian seseorang. Bahkan, seluruh otak jika dioptimalkan dalam perkembangannya dapat menjadikan manusia berpikir secara kreatif dan analitik sekaligus. Dilansir dari kominfo.go.id faktanya tidak ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan bahwa manusia di dominasi oleh salah satu bagian otak saja. Tidak ada perbedaan yang membuat otak terlihat mendominasi karena kedua sisi otak sama dalam jaringan saraf dan koneksinya.

Setiap sisi otak mempengaruhi sisi lainnya, otak kanan mempengaruhi kerja otak kiri dan begitu pula sebaliknya. Jika terjadi kerusakan pada salah satu sisi, pasti juga mempengaruhi satu sisi lainnya. Sebagai contoh orang yang mengalami kerusakan otak pada sisi kiri, maka dapat menyebabkan gangguan pada tubuh sebelah kanan. Begitu juga orang yang terkena stroke bagian tubuh yang menjadi lumpuh disebabkan oleh salah satu bagian otak yang terserang. Dari hubungan tersebut dapat disimpulkan bahwa otak menghubungkan dan bertanggung jawab dalam aktivitas manusia sehari-hari. Hingga saat ini tidak ada penelitian yang menguatkan teori "orang dengan otak kanan" dan "orang dengan otak kiri". Karena sejatinya memang otak tidak mempengaruhi kepribadian seseorang.

Daripada membingungkan dan memfokuskan pada salah satu sisi saja, mengapa tidak mengoptimalkan keduanya saja? Sebaiknya orang tua fokus pada pertumbuhan dan perkembangan otak anak terutama pada usia emas. Terus dukung perkembangan anak dengan memberikan stimulasi yang tept dan menyenangkan untuk menemani tumbuh kembang anak.

Semoga bermanfaat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun