Mohon tunggu...
Diana Arnita
Diana Arnita Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Akuntansi

Syukuri Jalani Nikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Tolong

14 Juli 2020   07:45 Diperbarui: 14 Juli 2020   07:50 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untuk kau wanita yang menjadi separuh nyawaku
Dengarkan bait demi bait sajak untukmu
Senja baru saja menghitam menjadi malam
Namun masih saja kau membiarkan ragamu bekerja
Bintang sudah mulai terbangun, namun pikirmu tak juga terbendung
Tatapan kosong, kerutan di dahimu, uban di rambutmu
Menjadi bukti kerasnya perjuangan mu
Saat fajar masih ternina bobo
Namun kau sudah terjaga, manahan kantuk memulai untuk menumbuk
Menahan pegal untuk memulai bekerja
Entah puisi ini kenapa tak bisa aku rampungkan
Airmata terus berderai, menahan otak untuk berpikir
Yang aku tahu hanya aku mencintaimu
Cinta tanpa syarat, cinta tanpa batas
Tolong jangan menua, tolong jangan melemah
Tetaplah kuat, tetaplah ada
Bagaimana bisa aku hidup hanya dengan setengah nyawa?
Aku lemah tanpamu
Aku ingin menjadi setiap penawar dari sakitmu
Aku ingin menjadi alasan dari setiap bahagiamu
Aku ingin menjadi penguat dari setiap langkahmu
Aku ingin menjadi penghangat dari setiap dinginmu
Aku ingin menjadi penyejuk dari setiap panasmu
Tolong, aku mohon
Tetaplah kuat, tetaplah sehat, tetaplah terhormat
Aku membutuhkan

Gunungkidul, 14 Juli 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun