Mohon tunggu...
Diana Lieur
Diana Lieur Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma orang biasa

No matter what we breed; "We still are made of greed"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pentingnya "Tenang" Saat Menjelaskan Konflik Umum kepada Anak-anak

14 Januari 2019   12:46 Diperbarui: 16 Januari 2019   13:01 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Nusantaranews.co

Tulisan ini tidak memiliki maksud untuk ini atau itu, yang akhirnya menimbulkan kegaduhan ini itu ya. Tidak sama sekali. Ini hanya sekedar tulisan yang tak perlu dipermasalahkan secara serius jika memang tak sepaham, skip aja deh kalau gitu hehee. Tapi hal ini bisa saja menjadi serius lho kalau dianggap biasa saja hehee. Gimana sih lo?

Dan saya pastikan bahwa yang sedang membaca tulisan ini pasti pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi anak-anak. Jika tidak, berarti anda memang masih anak-anak ya, heheee. 

Menjadi anak-anak adalah masa di mana ia mulai banyak bertanya ini itu "Mah, ini apa? itu apa? Kenapa kok bisa begitu? Gimana caranya sih? Kasih tau dong!!" 

Memang, salah satu tanda bahwa seseorang mulai menggunakan pikirannya adalah ketika ia mulai bertanya, dan hal itu lumrah dilakukan oleh anak-anak di usia dini. 

Kemudian tinggallah tugas orangtua memberikan jawaban-jawaban yang sederhana, dan sesuai takarannya kepada sang anak. Sebab apapun itu yang dijelaskan oleh orang dewasa, anak-anak pasti akan dengan mudah mempercayainya.

"Anak adalah ibarat mesin fotocopy orangtuanya"

Saya kurang tahu siapa orang pertama yang menciptakan perumpamaan seperti itu. Yang pasti, hal itu memang benar demikian. Beberapa kebiasaan yang dimiliki oleh orangtuanya akan diturunkan kepada anaknya, baik secara genetik atau sistem pengindraan.

Masih ingat tentang teori Tabula Rasa milik John Locke  yang pernah diajarkan saat SMA pada pelajaran sosiologi ? Atau mata kuliah psikologi awal? 

Ketika dilahirkan, pikiran manusia bagaikan kertas putih yang kosong - John Locke

Jadi, pantas apabila ada istilah kalau ngajarin anak itu yang baik-baik aja. Bahkan ada satu pertanyaan yang paling sering diajukan ketika seorang anak berkelahi, begini; "Siapa sih ini orangtuanya? kok ngajarin anaknya gak bener gini?"

Waduh, wajar, karena terima tak terima, parameternya memang selalu orangtua atau orang-orang dewasa di sekitar sang anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun