Mohon tunggu...
Dian annisa
Dian annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Nusantara Bandung.

Karangan ya ges ya ini mah

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Virtual Love

25 April 2022   12:19 Diperbarui: 26 April 2022   05:15 1752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
picsart.com/melisshareyes13


Istilah hubungan virtual atau hubungan online menjadi viral di kalangan muda-mudi semenjak pandemi Covid-19 masuk ke negeri ini.

Hubungan virtual adalah hubungan yang terjalin antara kedua belah pihak melalui alat komunikasi internet seperti WhatsApp, Telegram, Instagram dan aplikasi chatting lainnya. Selain dengan pasangan hubungan virtual juga dapat terjadi diantara Sahabat, teman, keluarga dan lainnya.

Pandemi mengubah segalanya menjadi berjarak, berbicara mengenai virtual love atau pacaran melalu media sosial pada masa pandemi ini banyak diminati oleh kebanyakan kalangan remaja termasuk saya sendiri, hubungan virtual ini bisa berawal dari aplikasi chating misalnya, pada era sekarang aplikasi chatting sudah banyak sekali contonya seperti aplikasi Facebook, Instagram, WhatsApp, litmach, anonnymous telegram.

Ko bisa ya ? Ya bisa saja, misalnya melalui anonnymous telegram kita memainkan aplikasi itu lalu ketemu, kemudian mutualan chattan tiap hari kemudian kedua belah pihak merasa nyaman satu sama lain merasa cocok kemudian berpacaran dan move ke WhatsApp.

Dulu saya juga sempat memainkan salah satu aplikasi chatting tersebut kemudian saya bertemu dengan salah satu cowok.

Awalnya saya hanya iseng saja memainkan aplikasi itu hingga pada akhirnya saya bertemu dengan nya dan merasa nyaman satu sama lain. 

Bagi sebagian orang, dunia maya menjadi tempat bagi mereka untuk mencari jodoh, bukan, lebih tepatnya mencari pacar. Kalau cocok, baru didoakan supaya berjodoh. 

Hal ini bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa, melainkan banyak pula remaja yang mencari pacar di dunia maya, padahal mereka hafal benar endingnya akan seperti apa jika menjalin hubungan virtual semacam itu.  Mungkin jika ending nya tidak sesuai ekspektasi mungkin saya akan menerima semuanya.

Hubungan bukan sebagai permainan! Pikiran yang selalu melintas di pikiran saya, ketika saya menjalin hubungan virtual ini adalah bagaimana jika ia memiliki pasangan di reallife nya? Mungkin ini akan berakhir sangat menyakitkan, ketika satu belah pihak benar benar srius menjalin hubungan, tapi pihak lainnya hanya menganggap hubungan ini sebagai candaan memang sakit tidak dapat dijelaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun