Melihat kondisi negara kami saat ini yang mungkin bisa dikatakan sedang berada dititik hampir mendekati rendah karna mengingat saat ini virus covid-19 yang tak kunjung mereda membuat perekonomian di negara ini melemah. Banyak pekerja yang kehilangan pekerjaannya dan terpaksa mencari pekerjaan sambilan lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Namun seperti yang kita ketahui bahwasannya sebelum adanya covid19 yang masuk ke Indonesia, angka kemiskinan di negara ini sudah bukan menjadi rahasia umum lagi. Mungkin jika kalian menyusuri tempat-tempat yang jarang sekali terlihat di Jakarta akan ada banyak sekali pemukiman warga yang sebenarnya tidak layak untuk mereka tinggali. Bahkan sebagian dari mereka mampu bertahan hidup diantara tumpukan sampah yang menggunung.
Melihat angka kemiskinan yang ada di negara ini kami berniat untuk membantu mereka yang sekiranya membutuhkan bantuan kami. Pada bulan November lalu, kami bertemu dengan bapak tua yang mungkin usianya sudah memasuki kepala 8 sedang berjualan jagung dipinggiran Jalan Kasuari (Cikarang Utara).
Saat itu kami mencoba untuk membeli jagung yang bapak tersebut jual sambil mencoba berkomunikasi dengan beliau. Beliau mengatakan bahwa biasanya ia berjualan ditemani dengan istrinya atau anaknya.
Namun karna istrinya telah meninggal dunia, maka terpaksa ia harus berjualan sendiri dan terkadang jika anaknya tidak sedang bekerja beliau dibantu dengan anaknya. Kami bertanya dimana rumah beliau, tinggal dengan siapa disana, sampai berapa kira-kira penghasilan yang beliau hasilkan selama sehari menjual jagung.
Beliau tinggal bersama dengan ibunya yang saat ini sudah memasuki usia kurang lebih 100 tahun dan beliau memiliki kakak dan adik pula tetapi tidak tinggal bersama beliau melainkan bersama anaknya.
Kami merasa prihatin dengan keadaan beliau mengingat usianya yang sudah memasuki kepala 8 ini seharusnya berada di rumah dan menikmati masa tuanya tetapi terpaksa berjualan demi memenuhi kebutuhan sang ibu karna sang ibu tidak memiliki pendapatan selain dari sang anak laki-lakinya tersebut.
Melihat kondisi keluarga beliau yang cukup memprihatinkan, maka kami memberikan bantuan kepada keluarga bapak dan ibu penjual jagung berupa bahan-bahan untuk penambahan jualan jagung, dan kami pun memberikan bahan-bahan untuk berjualan timus untuk menambah hasil dagangannya serta tak lupa kami memberikan sedikit sembako yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari bapak dan ibu penjual jagung.
Setelah itu kami berkujung ke rumah pada tanggal 11 November 2020 untuk melihat lebih pasti keadaan rumah beliau. Kami cukup prihatin sehingga kami memulai perencanaan program kami dengan menggalang dana melalui beberapa cara yang dapat dipilih langsung oleh orang-orang yang ingin membantu menyumbangkan sebagian rezekinya kepada keluarga beliau. Kami menggunakan media kitabisa dan juga transfer melalui atm BCA.