Mohon tunggu...
Dian Onasis
Dian Onasis Mohon Tunggu... Iruta Penulis -

Dian mulai belajar ngeblog tahun 2003. Sekarang menikmati passionnya di dunia menulis buku, terutama novel anak-anak. Sejak tahun 2008, telah menjadi kontributor untuk lebih dari 30 antologi, dan menghasilkan 7 novel anak.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

@Guang zhou : Sholat ied di mesjid tertua di China

10 September 2010   22:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:18 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_254973" align="aligncenter" width="500" caption="Meskipun sempat nyaris kecewa karena mengira tidak bisa sholat ied di mesjid Guangta LU, kami bertiga sempat berfoto di depan aula mesjid. "][/caption]

Ini merupakan kali pertama bagi aku untuk merasakan suasana sholat ied di luar Indonesia. Pagi-pagi subuh aku sudah menyiapkan semua perbekalan, karena rencananya dari hotel akan dijemput oleh pihak shipyard dan pergi bersama rombongan pagi hari

Jam 7 kurang, aku dan keluarga telah siap menunggu. Ternyata telah terjadi salah komunikasi antara pihak shipyard dengan rombongan, walhasil kamipun berangkat jam 7.30 lebih. Wah bakalan macet nih, mengingat di guangzhou kan tidak libur hari raya idul fitri ini ?

Dan benar dugaan kami, ternyata perjalanan ke mesjid tertua di Guangzhou inipun terhambat oleh macet. Baru kali ini aku melihat kemacetan di kota Guangzhou, padahal jalan rayanya sudah cukup lebar dan besar, serta tak ada motor sama sekali. Semua kendaraan bermotor roda dua dan tiga, dilarang masuk kawasan jalan protokol.

Putriku yang harus bangun pagi, alhamdulillah tetap tertidur lelap sepanjang perjalanan. Aku perempuan sendiri di bus tersebut, berdua sih ama putriku. Yang lain adalah krew kapal Lentera bangsa dan beberapa orang kontraktor.

Jam 9.00 akhirnya kami sampai di jalan Guang ta, atau orang guangzhou nulisnya Guang ta Lu. Dan ternyata sholat ied sudah selesai dan para jemaah sudah pulang. Keadaan mesjid sudah berkurang jemaahnya. Kami sempat merasa sedih dan pasrah juga. Namun ada harapan, akan adanya kebenaran kabar dari pihak Konsulat RI bahwa kalau sholat ied di Guangta Lu dilakukan dua kali.

Sempat ingin tanya, tapi bingung nanya ke mana. Beruntung ada seseorang dari Indonesia, namanya pak Soleh. Ia tinggal di Guangzhou sudah 6 tahun, dan dari dialah kami mendapatkan informasi bahwa memang akan ada sholat ied yang kedua -shift ke dua- pada jam 9.30 lebih. Alhamdulillah akhirnya kami lega juga, karena masih punya kesempatan sholat di mesjid yang dibangun 1300 tahun lalu oleh sahabat nabi Saad bin Abi Waqqas. Mesjid ini diberi nama mesjid Huaisheng. Namun juga terkenal dengan sebutan mesjid Guangta Lu. Karena lokasinya di jalan Guang ta.

Jam 9.30, aku pergi kebagian shaft perempuan, lokasinya agak jauh dari lokasi laki-laki sholat. Ada sekitar 2 shaft perempuan yang juga menunggu giliran sholat ied yang kedua. Beragam suku bangsa ada disana. Ada Cina, ada campuran Cina Turki, ada dari Afrika, dan dari Malaysia serta Indonesia aku tandai dengan mukena yang mereka kenakan. Karena kalau jemaah dari negara lain tidak menggunakan Mukena. Mereka sholat dengan pakaian yang mereka pakai saat itu juga.

Aku pasangkan mukena pada putriku, namun ia hanya bertahan sebentar menggunakannya. Cuaca Guangzhou hari itu memang panas minta ampun deh. Akupun mengobrol bersama beberapa perempuan dari Indonesia. Ada yang bekerja sebagai pembantu di konsulat RI sudah 3 tahun di Guangzhou. Ada juga yang berasal dari PJTKI, artinya memang tenaga kerja yang dikirim untuk kerja dengan orang Guangzhou, serta beberapa mahasiswi indonesia.

Salah seorang diantaranya bernama Dian, asal Papua. Aku sempat ngobrol dengan dia. Ternyata pemerintah Papua banyak memberikan beasiswa kepada anak-anak papua untuk sekolah ke Guangzhou. Hebat sekali pemda Papua ya... ada banyak anak-anak Papua yang dikirim dengan beasiswa tanpa ada keharusan ikatan dinas. Kalaulah semua pemda memiliki kebijakan yang sama, akan banyak anak-anak daerah yang memiliki kesempatan besar sekolah keluar negeri.

Singkat cerita, sholat Iedpun dilaksanakan sekitar pukul 10 lewat. Aku tadinya agak khawatir Billa putriku akan bermain jauh dari tempat sholat. Alhamdulillah, hari ini dia bersikap manis, selain sibuk dengan kartu ajar huruf hijaiyah yang aku bawa dari hotel, ia juga mengikuti sholat dua rakaat tersebut dengan caranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun