Mohon tunggu...
Oedin Only
Oedin Only Mohon Tunggu... Administrasi - Pemberdaya dan Petani

Berkeseharian dengan Desa dan Petani | Berutinitas dalam Pemberdayaan Penyuluh, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha | Menyenangi Opini, Analisis dan Literasi | Ingin Berfocus Sebagai Penggiat Analisis Politik Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Berkelas Global | Juara I Lomba Blog KPK 2012

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lima Pelajaran Kehidupan dari Padi

21 September 2019   07:48 Diperbarui: 21 September 2019   08:41 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto liputan6.com

1.   Tak ada padi yang ditanam, mustahil ada gabah yang dipanen

Tak ada padi yang ditanam, mustahil ada gabah yang dipanen.  Banyak orang menghendaki hasil, tapi tak pernah mau untuk memulai.  Bagaimana mungkin hasil diperoleh, tanpa adanya usaha.  Usaha adalah jalan mendatangkan hasil, walau bisa jadi hasil itu tak serta merta langsung didapat.  

Ada orang ingin kaya misalnya, tapi tak pernah mau memulai menekuni profesi yang bisa menghasilkan harta, kerjanya hanya mimpi dan hayal. Mana mungkin bisa kaya ? kecuali dapat warisan.  Mau pintar misalnya, gak mungkin bisa dicapai tanpa mulai belajar dan menuntut ilmu.

2.  Tanam padi pasti tumbuh rumput, tanam rumput tak mungkin tumbuh padi

Bisa jadi kita pernah mengalami, berbuat baik menolong orang justru direspon negatif.  Berusaha menebar kebenaran dan kebaikan justru diusik kaum nyinyirin dan bani rese.  Tak bisa dipungkiri bahwa sejak manusia ada kebaikan dan keburukan itu gak bisa harmonis, mereka bukan pasangan serasi yang bisa kerjasama menghasilkan pasangan keren.  

Ini dari kalimat bijak ini, woles bro, sabar, terus aka berbuat baik, penolakan, penentangan itu wajar, anggap aja angin lalu dan jangan biarkan menyampah dipikiran dan hati kita.

3.  Makin Tua Makin Merunduk

Nah pernah gak sih ketemu orang tajir sombongnya minta ampun, pamer sana pamer sini seolah dia lebih baik dari manusia lain. Sering gak sih liat orang pinter, tapi jumawanya gak ketulungan, seolah dia sendiri saja yang paling tau dan pandai. 

Padahal kekayaan dan kepinteran itukan titipan, Cuma amanah.  Yang mestinya digunakan untuk kebaikan dan membantu sesama, tak perlu dengan koar-koar dan pamer, justru itu adalah prilaku congkak lagi menjerumuskan.  

Pesannya, walau lagi kaya dan pinter sederhana aja, biasa aja, kalau perlu merendah aja, toh dengan sikap itu tak bakalan mencelakai diri dan dijauhi, justru akan menyelematkan dan digemari.

4. Bila padi diberi kasih sayang, kelak dia balas dengan memberi senang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun