Mohon tunggu...
Oedin Only
Oedin Only Mohon Tunggu... Administrasi - Pemberdaya dan Petani

Berkeseharian dengan Desa dan Petani | Berutinitas dalam Pemberdayaan Penyuluh, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha | Menyenangi Opini, Analisis dan Literasi | Ingin Berfocus Sebagai Penggiat Analisis Politik Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Berkelas Global | Juara I Lomba Blog KPK 2012

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lima Pelajaran Kehidupan dari Padi

21 September 2019   07:48 Diperbarui: 21 September 2019   08:41 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto liputan6.com

Bisa jadi ada yang pernah melihat, atau mengetahui bahkan merasakan. Makluk hidup entah itu manusia, hewan, tanaman.  Ketika dia diperhatikan, dilayani, diberi kasih sayang, maka makhluk hidup itu akan memberi balasan yang lebih baik.  Dalalm konteks padi misalnya, ketika sering dijenguk, dikasih makan bila lapar, diobati bila sakit, dilidungi bila diganggu, maka dia akan membalas dengan produksi yang tinggi.  

Perhatian dan penghargaan itu penting, andai kita pandai memberi perhatian dan penghargaan, lazimnya yang diberi itu akan membalas dengan sesuatu yang lebih dan menyenangkan.

5.  Padi hidup nyaman, Bila sawah subur dan aman

Kodrat manusia menyenangi lingkungan yang nyaman untuk hidup.  Kondisi demikian akan mendorong manusia untuk berutinitas dan produktif.  Lingkungan yang tak nyaman membuat ketidaktenangan dan gelisah, bawaannya emosi dan negatif thinking. 

Dengan sawah yang subur, tersedia makanan dan kecukupan air, padi hidup nyaman.  Dengan lingkungan yang aman, bebas gangguan hama dan penyakit padi bisa beranak produktif, bunting yang hebat, dan produksi yang keren.  Oleh karena itu, bila ada makhluk hidup yang beranak dulu baru bunting, sepertinya itu hanya padi hehehe...

Kodrat manusialah mengupayakan lingkungan yang menguntungkan dan aman, agar dia bisa hidup aman dan tentram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun