Mohon tunggu...
Sulis
Sulis Mohon Tunggu... Forest and Species Campaigner -

Bekerja untuk kelestarian hutan dan mahluk yang tinggal di dalamnya. Semua mahluk berhak untuk hidup dan mendapat "rumah" yang layak.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Saya dalam Proses Cerai"

17 Desember 2015   18:23 Diperbarui: 17 Desember 2015   18:23 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

"Saya sedang dalam proses cerai" itu biasanya yang dikatakan laki-laki beristri yang sedang mendekati perempuan lain, atau TTM (Teman Tapi Mesra) dan ini biasanya menjadi cikal bakal perselingkuhan. Jika Anda perempuan smart dan single yang saat ini sedang didekati laki-laki beristri model seperti ini, sebaiknya tidak langsung membuka hati Anda alias memberi harapan, ingat kata pepatah "it takes two to tango", perselingkuhan terjadi ketika kedua belah pihak saling bersambut, dan ini tidak akan terjadi jika anda tidak membuka hati. Kecuali Anda memang memiliki motif lain.

Jika ini terjadi, atau Anda, perempuan single yang sedang didekati laki-laki seperti ini, sebaiknya Anda lebih cerdas menghadapinya dengan cara mengecek ke teman-teman disekeliling laki-laki tersebut. Jika tidak didapatkan informasi yang akurat, sebaiknya langsung cek ke istrinya, jangan hanya percaya status di Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja (ingat, perceraian mereka, bukan urusan Anda). Ya, pasti ada resikonya, Anda bisa dihardik oleh istri sahnya, namun ini bisa mencegah Anda dari sakit hati yang parah dikemudian hari, bayangkan jika Anda sudah menjalani hubungan dengan laki-laki seperti ini dan sudah menyerahkan segalanya, dan ujungnya ketika mulai melangkah tahap serius, belakangan diketahui bahwa laki-laki ini bahkan belum menjalani proses cerai, hanya kericuhan rumah tangga biasa yang bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik. Ini berarti Anda masih dilindungi yang Kuasa. Nah, pastinya Anda sakit hati, dan mengalami kerugian, dari sisi waktu, perasaan, dan juga telah menyakiti orang banyak, tak hanya istri sahnya, namun juga anak, dan keluarga besarnya, Anda tumpuk dosa karena telah menyakiti orang-orang disekelilingnya. Begitu pula sebaliknya jika Anda perempuan yang sedang proses cerai, selesaikan dulu proses cerai Anda, baru membuka hati untuk laki-laki lain, perempuan pintar tidak mudah memberikan hatinya.

Pernah suatu hari teman saya bercerita, tentang seorang temannya (perempuan) sedang menjalani hubungan dengan pria beristri, semua sudah diberikan, termasuk harta. Hubungannya sudah berjalan selama hampir sembilan tahun, terakhir-terakhir istri dari laki-laki tersebut mengultimatum, tidak boleh bertemu dengan anak-anaknya atau tinggalkan perempuan selingkuhannya. Akhirnya laki-laki ini memilih meninggalkan perempuan selingkuhannya. Bisa dibayangkan jika Anda berada dalam posisi perempuan ini, sudah rugi perasaan, uang bahkan dosa yang bertumpuk, akhirnya Anda tidak mendapat apa-apa. Hanya meninggalkan sakit hati yang parah dan umur yang sudah bertambah tua.

Hal yang perlu disadari, selingkuh -apapun jenisnya- hanyalah pelarian sesaat dan tidak akan menyelesaikan masalah. Bahkan, akan berujung menyakitkan hati – apakah itu pasangan Anda, pasangan orang lain atau diri sendiri. Jadi, kalau tidak siap “terbakar”, lebih baik jangan “bermain api”. So, jadilah perempuan pintar, banyak berbuat baik, dan banyak berdoa, percaya, pasti ada jodoh untuk Anda laki-laki yang baik. Buka seluas-luasnya pergaulan Anda, focus pada hal-hal yang Anda sukai, mungkin suatu hari jodoh Anda berasal dari hal tersebut.  Ingat, tidak ada yang tidak mungkin didunia ini. 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun